Friday 22 April 2016

PRAKTIKUM Pengaruh Ajinomoto Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

BAB 1
PENDAHULUAN
A.Identitas Praktikum
·     Nama                          : Elma Anggrayni
·     Kelas                           : X MIPA 1
·     Nama Sekolah           : SMA Negeri 8 Pekanbaru
·     Nama Praktikum        : Pengaruh Ajinomoto Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

B.Latar Belakang
Tumbuhan adalah mahluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana mahluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar, serta bersifat tidak dapat balik (irrevesible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara stimulan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbisi.
Imbisi ini terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim- enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan  di endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena didalam nya terdapat embriio atau lembaga tumbuhan. Embrio mempunyai 3 bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga(kotiledon), dan bayang lembaga(kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya adalah air. Air juga merupakan salah satu syarat penting perkecambahan. Banyaknya air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benih. Tetapi tidak melampaui 2 atau 3 kali dari berat keringnya.
Dalam praktikum ini penulis termotivasi untuk melakukan melakukan pengamatan dengan cara menyiram tanaman kacang hijau dengan 2 cara. Tanaman 1 disiram dengan air biasa dan Tanaman 2 disiram dengan air yang sebelumnya dicampur dengan ajinomoto.

C.Rumusan Masalah
ü Adakah pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau?
ü Bagaimana reaksi pertumbuhan tanaman tersebut terhadap jenis air yang berbeda setelah beberapa hari?
ü Jenis air apakah yang paling baik bagi tanaman, khususnya kacang hijau?

D.Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari penelitian penulis ini, adalah sebagai berikut:
ü Untuk mengetahui adakah pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
ü Untuk mengetahui proses pertumbuhan biji kacang hijau yang disiram dengan berbagai jenis air yang berbeda
ü Untuk mengetahui jenis air apakah yang paling baik bagi tanaman, khususnya kacang hijau

E. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari penelitian penulis ini, adalah sebagai berikut:
ü Agar kita mengetahui jenis air apa yang baik umtuk kita gunakan dalam penyiraman tanaman
ü Untuk menambah ilmu pengetahuan
ü Membantu produksi kecambah
ü Mempercepat produksi kecambah

BAB 2
LANDASAN TEORI dan HIPOTESIS
A.Landasan Teori
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irrevesible atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel protolasma. Berbeda dengan perumbuhan, perkembangan bukan merupaka n besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawali sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio dan akhirnya sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah(bahan baku) berupa molekul sedarhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut, sebagai berikut:
a.   Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b.   Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerpan air ke dalam vakuola.
c.   Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

2. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Faktor Internal
ü Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen “baik” dan didukung oleh linngkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
ü Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.

ü Auksin
Auksin berfungsi untuk membantu perpanjangan sel.
ü Giberelin
Giberelin berfungsi untuk pemanjangan dan pembelahan sel.
ü Sitokinin
Sitokinin berfungsi untuk mempercepat pembelahan sel.
ü Etilen
Etilen berfungsi untuk mempercepat buah menjadi matang.
ü Asam traumalin
Asam Traumalin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel di bagian yang terluka.
ü Kalin
Berfungsi untuk merangsang pembentukan organ tumbuhan.
ü Rizokalin
Berfungsi untuk pembentukan akar.
ü Aulokalin
Berfungsi untuk pembentukan batang.
ü Filokalin
Berfungsi untuk pembentukan daun.
ü Antokalin
Berfungsi untuk pembentukan bunga.

b. Faktor Eksternal
ü Air
Fungsi air antara lain :
-     Untuk fotosintesis
-     Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
-     Membantu proses perkecambahan biji
-     Menjaga (mempertahankan) kelembapan
-     Untuk transpirasi
-     Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel
-     Menghilangkan asam asbisat

ü Suhu/Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup tumbuhan. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22C-37C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.


ü Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkn bagi tumbuhan dimana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.

ü Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan. Pada kecambah justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.

ü Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makronutrien.
Unsur makronutrien, misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut mikronutrien. Contohnya klor,besi, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabkan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.

3. Ajinomoto
Ajinomoto artinya adalah intipasi rasa. Nama ini telah dipergunakan sebagai cap dagangan untuk keluaran monosodium glutamat (MSG). Jadi kandungan dalam ajinomoto adalah MSG.
MSG adalah penamabah rasa yang telah digunakan selama sedakad bagi menyerlahkan rasa makanan. MSG sebenarnya ialah Asid glutamik atau glutamat, natrium dan air. Glutamat didapati secara semula jadi di dalam makanan berprotein seperti sayur, daging, hasil ternakan, dan susu.
MSG dihasikan melalui proses fermentasi, proses yang sama seperti proses pembuatan tapai, yoghurt, dll. Dimana pada proses terakhirnya merupakan kristal putih dan tulin yang mudah larut dalam makanan.
MSG memiliki hubungan kimia (natrium-Na) Natrium yang dapat menyuburkan tanaman. Dimana defisiensi unsur Na atau natrium itu sendiri sangat berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman, yaitu resistensi tanaman akan menurun apalagi saat musim kering. Tanpa natrium pertumbuhan tanaman tidak dapat meningkatkan kandungan air.

B.Hipotesis
Biji kacang hijau yang disiram dengan air larutan ajinomoto akan lebih cepat tumbuh dibandingkan yang disiram dengan air biasa.

BAB 3
METODE PRAKTIKUM
A.Variabel
1.   Variabel bebas : jenis-jenis air berupa air biasa dan air yang sudah dicampur dengan ajinomoto
2.   Variabel kontrol : biji kacang hijau
3.   Variabel terikat : pertumbuhan tinggi
                                    
B.Alat dan Bahan
1.   Alat
a.  2 buah gelas
b.  1 cetok
c.  Pena, penggaris, pensil, penghapus, dan kertas
2.   Bahan
a. Kacang hijau 4 butir, dengan bentuk dan ukuran yang sama
b. Tanah secukupnya
c.  Ajinomoto secukupnya

C.  Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Rendam kacang hijau yang sudah dipilih selama 8 jam
3. Masukkan tanah kedalam gelas menggunakan cetok
4. Setelah 8 jam, tanam 2 butir kacang hijau tiap satu gelas
5. Tandai gelas yang akan disiram dengan air biasa dan air yang dicampur dengan ajinomoto
6. Siramlah masing-masing kacang hijau sesuai dengan air yang sudah ditentukan
7. Amatilah pertumbuhannya sejak hari pertama sampai hari ke tujuh

BAB 4
PENGAMATAN dan PEMBAHASAN

A.  Tabel Hasil Pengamatan Tinggi Kacang Hijau
Jenis air yang disiramkan
Pertumbuhan kacang hijau hari ke-
Rata-rata tinggi kacang hijau
1
2
3
4
5
6
7
Air biasa
Biji kacang hijau 1
0,4
0,7
6,7
15,6
17,1
22,0
24,2
12,4
12,05
Biji kacang hijau 2
0,3
0,6
6,3
13,9
16,4
21,8
22,8
11,7
Air larutan ajinomoto
Biji kacang hijau 1
0,3
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,55
Biji kacang hijau 2
0,4
0,6
0,7
0,7
0,7
0,7
0,7
0,6
Dari data tersebut daoat didiskripsikan sebagai berikut:
Pada awal pertumbuhan semua tanaman kacang hijau memiliki tinggi yang hampir sama, karena baru keluar dari rendaman. Pada tanaman biji kacang hijau yang disiram dengan air biasa masih bisa tumbuh. Tetapi hal ini tidak terjadi pada tanaman biji kacang hijau yang disiram dengan ajinomoto, karena yang terjadi pada biji kacang hijau itu malah mengering dan akhirnya mati.

B.  Pembahasan
Jenis air yang digunakan untuk menyirami biji kacang hijau berpengaruh dalam rata-rata pertumbhan tinggi tanaman sebagai pencerminan pertumbuhan tanaman. Meningkatnya tinggi tanaman terjadi melalui perpanjangan ruas-ruas akibat membesarnya sel-sel atau bertambahnya umur tanaman.
Tinggi tanaman pada kacanng hijau yang disiram dengan air biasa ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang direndam dengan larutan ajinomoto. Ini terjadi karena terjadi osmosis, yaitu bergeraknya air dari larutan yang berkosentrasinya rendah ke larutan yang berkosentrasinya tinggi. Jenis air yang berupa larutan ajinomoto merupakan larutan hipertonik, yang merupakan larutan yang memiliki kosentarasi tinggi sehingga terjadi peristiwa plasmolisis. Plasmolisis ialah peristiwa dimana sitoplasma mengerut dan terdorong menjauhi dinding sel.
BAB 5
PENUTUP
AA.    Kesimpulan
Kacang hijau lebih baik disiram dengan menggunakan air biasa daripada air larutan ajinomoto, karena jika disiram dengan menggunakan selain air biasa akan menyebabkan plasmolisis. Plasmolisis ialah peristiwa dimana sitoplasma mengerut dan terdorong menjauhi dinding sel. Peristiwa itu terjadi karena larutan yang pekat (memiliki kosentrasi tinggi).

BB.    Saran
Sebaiknya menyiram kacang hijau menggunakan air biasa yang dimana kosentrasinya sedang, sehingga tanaman tidak kehilangan air, layu dan mati.


7 comments:

  1. Replies
    1. Iya mbak silakan,sumber nya dicantumkan ya mbak :)

      Delete
  2. izin copy untuk dijadikan referensi karya ilmiah :)

    ReplyDelete
  3. ijin copy ya untuk pembuatan makalah

    ReplyDelete
  4. Ijin copy ya untuk referensi karya ilmiah

    ReplyDelete