Gangguan
pada tulang dan teknologi penyembuhannya
Tugas Biologi
|
BAB 1
Gangguan pada Tulang
A.
Fraktur/Patah Tulang
1. Pengertian Fraktur/Patah Tulang
Fraktura tulang atau patah tulang
adalah terputusnya jaringan tulang dan/atau tulang rawan baik seluruhnya
atau hanya sebagian yang sebagian besar terjadi akibat ruda paksa/benturan.
Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung, misalnya
benturan pada lengan bawah yang menyebabkan fraktur radius dan ulna, dan dapat
berupa trauma tidak langsung, misalnya jatuh bertumpu pada tangan yang
menyebabkan tulang klavikula atau radius distal patah.
2. Penyebab Fraktur
Patah tulang merupakan akibat dari cedera, kelebihan beban,
seperti kecelakan mobil, olah raga atau karena jatuh. benturan, tekanan, gaya
langsung, gaya tidak langsung (gaya yang terjadi pada suatu bagian tubuh
diteruskan ke bagian tubuh lainnya yang relative lemah, sehingga akhirnya
bagian tersebut yang patah), gaya puntir. Sedangkan Fraktur patologis,
disebabkan oleh adanya faktor patologis: tumor, infeksi, osteoporosis tulang. Faktor
yang mempengaruhi jenis dan beratnya patah tulang:
- Arah, kecepatan dan kekuatan dari
tenaga yang melawan tulang
- Usia penderita
- Kelenturan tulang
- Jenis tulang
3. Jenis Patah Tulang
a.
Complete fraktur
(fraktur komplet), patah pada seluruh garis tengah tulang,luas dan melintang.
Biasanya disertai dengan perpindahan posisi tulang.
b.
Closed frakture
(simple fracture), tidak menyebabkan robeknya kulit, integritas kulit masih
utuh.
c.
Open fracture
(compound frakture / komplikata/ kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada
kulit (integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit)
atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi
menjadi:
- Grade I: luka bersih dengan
panjang kurang dari 1 cm.
- Grade II: luka lebih luas tanpa
kerusakan jaringan lunak yang ekstensif.
- Grade III: sangat terkontaminasi,
dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensif.
d.
Greenstick, fraktur
dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lainnya membengkok.
e.
Transversal, fraktur
sepanjang garis tengah tulang.
f.
Oblik, fraktur
membentuk sudut dengan garis tengah tulang.
g.
Spiral, fraktur
memuntir seputar batang tulang.
h.
Komunitif, fraktur
dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen.
i.
Depresi, fraktur
dengan frakmen patahan terdorong ke dalam (sering terjadi pada tulang tengkorak
dan wajah
j.
Kompresi, fraktur
dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang).
k.
Patologik, fraktur
yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit (kista tulang, paget, metastasis
tulang, tumor).
l.
Avulsi, tertariknya
fragmen tulang oleh ligamen atau tendo pada prlekatannya.
m. Epifisial, fraktur melalui epifisis.
n.
Impaksi, fraktur
dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya.
B.
Gangguan Pada Tulang Belakang
1. Scoliosis
a. DEFINISI
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.
b. PENYEBAB
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
1)
Kongenital
(bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang
belakang atau tulang rusuk yang menyatu
2)
Neuromuskuler,
pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat
penyakit berikut:
-
Cerebral palsy
-
Distrofi otot
-
Polio
-
Osteoporosis juvenile
3)
Idiopatik,
penyebabnya tidak diketahui.
c. GEJALA
1)
tulang belakang melengkung secara
abnormal ke arah samping
2)
bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan
tidak sama tingginya
3)
nyeri punggung
4)
kelelahan pada tulang belakang setelah
duduk atau berdiri lama
5)
skoliosis yang berat (dengan
kelengkungan yang lebih besar dari 60?) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
Kebanyakan
pada punggung bagian atas, tulang belakang membengkok ke kanan dan pada
punggung bagian bawah, tulang belakang membengkok ke kiri; sehingga bahu kanan
lebih tinggi dari bahu kiri. Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari
pinggul kiri.
2. Kifosis
a. DEFINISI
Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung (kifosis). Kifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif. Kifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann.
Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung (kifosis). Kifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif. Kifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann.
b. PENYEBAB
Penyebab dari penyakit Scheuermann tidak diketahui. Penyakit ini muncul pada masa remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.
Penyebab dari penyakit Scheuermann tidak diketahui. Penyakit ini muncul pada masa remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.
c. GEJALA
Gejalanya berupa:
Gejalanya berupa:
1)
nyeri punggung yang
menetap tetapi sifatnya ringan
2)
kelelahan
3)
nyeri bila ditekan
dan kekakuan pada tulang belakang
4)
punggung tampak
melengkung
5)
lengkung tulang
belakang bagian atas lebih besar dari normal.
3. Lordosis
Tulang belakang yang normal jika dilihat dari
belakang akan tampak lurus. Lain halnya pada tulang belakang penderita
lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah .
Gejala yang timbul akibat lordosis
berbeda-beda untuk tiap orang. Gejala lordosis yang paling sering adalah
penonjolan bokong. Gejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang
menyertainya seperti distrofi muskuler, gangguan perkembangan paha, dan
gangguan neuromuskuler.
Nyeri pinggang, nyeri yang menjalar ke
tungkai, dan perubahan pola buang air besar dan buang air kecil dapat terjadi
pada lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi gejala ini, dibutuhkan pemeriksaan
lanjut oleh dokter.
Selain itu, gejala lordosis juga seringkali
menyerupai gejala gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya, atau dapat
diakibatkan oleh infeksi atau cedera tulang belakang.
4. Sublubrikasi
Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan kepala penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan.
Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan kepala penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan.
C.
Gangguan Fisiologis Tulang
1. Mikrosefalus
Mikrosefalus adalah kelainan otak dengan ukuran kepala lebih kecil dari ukuran kepala rata-rata berdasarkan
umur dan jenis kelamin. Kepala dikatakan lebih kecil jika ukuran lingkar kepala
kurang dari 42 cm atau lebih kecil dari standar deviasi 3 dibawah angka
rata-rata.
Mikrosefalus seringkali terjadi akibat
kegagalan pertumbuhan otak pada kecepatan yang normal. Beberapa penyakit yang memengaruhi
pertumbuhan otak dapat menyebabkan mikrosefalus. Mikrosefalus seringkali
berhubungan dengan keterbelakangan mental. Mikrosefalus dapat terjadi setelah
infeksi yang menyebabkan kerusakan pada otak pada bayi yang sangat muda
(misalnya meningitis dan meningoensefalitis).
a. Penyebab
Mikrosefalus disebabkan oleh gangguan
kelainan genetik yang mengganggu pertumbuhan korteks serebral selama
bulan-bulan awal perkembangan janin. Hal ini terkait dengan sindrom Down,
sindrom kromosom, dan sindrom neurometabolic. Bayi mungkin dilahirkan dengan microcephaly
jika selama kehamilan ibu memiliki kebiasaan menyalahgunakan obat-obatan atau alkohol, terinfeksi cytomegalovirus,
virus rubela, teracuni bahan kimia tertentu.
b.
Gejala
Gejala – gejala yang muncul pada bayi:
o
Keterbelakangan mental
o
Tertunda fungsi motorik dan bicara
o
Kelainan wajah
o
Perawakan pendek
o
Hiperaktif
o
Kejang
o
Kesulitan dengan koordinasi dan keseimbangan
o
Kelainan neurologis
c. Perawatan
Tidak ada pengobatan untuk microcephaly yang dapat
mengembalikan kepala anak ke ukuran normal atau bentuk. Perawatan berfokus pada
cara-cara untuk mengurangi dampak neurologis terkait cacat dan cacat. Anak-anak
dengan keterlambatan perkembangan microcephaly dan biasanya dievaluasi oleh
pediatrik neurolog dan diikuti oleh tim manajemen medis.
2. Rakitis
Rakitis adalah
pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau gangguan metabolisme
vitamin D, magnesium, fosfor atau kalsium, berpotensi menyebabkan patah tulang
dan kelainan bentuk. Rakitis adalah salah satu penyakit anak yang paling sering
di banyak negara berkembang. Penyebab utama adalah kekurangan vitamin D, namun
kekurangan kalsium yang memadai dalam diet juga dapat menyebabkan rakitis
(kasus diare berat dan muntah dapat menjadi penyebab kekurangan). Meskipun
dapat terjadi pada orang dewasa, sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak
menderita gizi buruk, biasanya akibat kelaparan atau kelaparan selama tahap
awal masa kanak-kanak. Osteomalacia adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi serupa terjadi pada orang dewasa, umumnya karena
kekurangan vitamin D. [3] Asal usul "rakitis" kata mungkin dari kata
dialek Inggris Kuno 'wrickken', memelintir. Kata berasal Yunani "rachitis"
(ραχίτις, yang berarti "peradangan tulang belakang") kemudian
diadopsi sebagai istilah ilmiah untuk rakitis, terutama karena kesamaan
kata-kata 'dalam suara.
a. Penyebab
Penyebab utama dari
rakitis adalah kekurangan vitamin D. Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium
dari usus. Sinar matahari, sinar ultraviolet terutama, memungkinkan sel-sel
kulit manusia mengkonversi vitamin D dari aktif ke keadaan aktif. Dengan tidak
adanya vitamin D, kalsium tidak benar diserap, mengakibatkan hipokalsemia,
menyebabkan cacat tulang dan gigi dan neuromuskuler gejala, misalnya
hyperexcitability. Makanan yang mengandung vitamin D termasuk mentega, telur,
minyak hati ikan, margarin, susu dan jus, dan ikan berminyak seperti tuna, ikan
herring, dan salmon. Suatu bentuk yang jarang dominan terkait-X ada yang
disebut rakitis Vitamin D tahan. Kasus telah dilaporkan di Inggris dalam
beberapa tahun terakhir dari rakitis pada anak-anak dari latar belakang sosial
yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk membuat vitamin D karena sinar ultraviolet
matahari tidak mencapai kulit karena penggunaan terus-menerus dari tabir surya
yang kuat, atau terlalu banyak "yang mencakup up "di bawah sinar
matahari, atau menghabiskan waktu di dalam ruangan terlalu banyak. Kasus lain
telah dilaporkan di antara anak-anak dari beberapa kelompok etnis di mana ibu
menghindari paparan matahari untuk alasan agama atau budaya, mengarah ke ibu
kekurangan vitamin D. British Medical Journal melaporkan pada 2010 bahwa dokter
di Newcastle di Tyne melihat 20 kasus rakitis per tahun.
b. Gejala
Tanda dan gejala
rakitis meliputi:
o
Nyeri tulang atau
kelembutan
o
Masalah gigi
o
Kelemahan otot
(miopati reyot atau "sindrom bayi floppy" atau "bayi
Slinky" (di mana bayi floppy atau Slinky-suka)
o
Meningkatkan
kecenderungan untuk patah tulang (tulang mudah patah), terutama patah tulang
greenstick
o
Deformitas rangka
§ Balita: kaki bengkok (genu varum)
§ Anak lebih tua: Knock-lutut (genu valgum)
atau "lutut keanginan"
§ Kranial, tulang belakang, dan panggul cacat
o
Gangguan pertumbuhan
o
Hipokalsemia (tingkat
rendah kalsium dalam darah), dan
o
Tetani (kejang otot
tidak terkendali di seluruh tubuh).
o
Craniotabes (tengkorak
lunak)
o
Costochondral
pembengkakan (alias "rosario reyot" atau "rachitic
rosario")
o
Harrison alur
o
Malleoli ganda tanda
akibat hiperplasia metaphyseal
o
Pelebaran pergelangan
tangan menimbulkan kecurigaan awal, itu adalah karena hiperplasia tulang rawan
metaphysial.
X-ray atau rontgen
dari penderita canggih dari rakitis cenderung hadir dalam cara klasik: kaki
busur (kurva luar dari tulang panjang kaki) dan dada cacat. Perubahan dalam
tengkorak juga terjadi menyebabkan khas "alun-alun menuju"
penampilan. Cacat ini bertahan dalam kehidupan dewasa jika tidak diobati.
Konsekuensi jangka panjang termasuk lengkungan permanen atau pengrusakan tulang
panjang, dan kembali melengkung.
c. Pengobatan
Rakitis dapat
didiagnosis dengan bantuan:
o
Tes darah:
§
Kalsium serum dapat
menunjukkan tingkat yang rendah kalsium, fosfor serum mungkin rendah, dan
fosfatase alkali serum dapat menjadi tinggi.
o Gas darah arteri dapat mengungkapkan asidosis metabolik
o
X-ray tulang yang
terkena bisa menunjukkan hilangnya kalsium dari tulang atau perubahan bentuk
atau struktur tulang.
o
Biopsi tulang jarang
dilakukan tetapi akan mengkonfirmasi rakitis.
Pengobatan melibatkan
asupan makanan meningkatkan kalsium, fosfat dan vitamin D. Paparan terhadap
sinar ultraviolet B (sinar matahari ketika matahari tertinggi di langit),
minyak ikan cod, halibut minyak hati, dan viosterol semua sumber vitamin D.
Sebuah jumlah yang cukup cahaya ultraviolet B di bawah sinar matahari setiap
hari dan persediaan yang memadai kalsium dan fosfor dalam makanan dapat
mencegah rakitis. Darker bayi berkulit perlu lebih lama untuk terkena sinar
ultraviolet. Penggantian vitamin D telah terbukti benar rakitis menggunakan
metode terapi sinar ultraviolet dan obat-obatan.
3.
Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit
tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan
penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
Klasifikasi:
Osteoporosis primer
Osteoporosis primer sering
menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.
Osteoporosis sekunder
Sedangkan osteoporosis sekunder
disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan :
o
Cushing's disease
o
Hyperthyroidism
o
Hyperparathyroidism
o
Hypogonadism
o
Kurang gerak
o
Pemakai obat-obatan/corticosteroid
Osteoporosis anak
Osteoporosis pada anak disebut juvenile
idiopathic osteoporosis.
a.
Penyebab
o Osteoporosis
postmenopausal terjadi karena
kekurangan estrogen (hormon utama pada
wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang
berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun
lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk
menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan
daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
o Osteoporosis senilis terjadi karena kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan di antara kecepatan hancurnya
tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini
hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas
70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali
menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
o Kurang dari 5%
penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebabkan
oleh keadaan medis lainnya atau
oleh obat-obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan
kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian
alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.
o Osteoporosis juvenil
idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang
penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda
yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas
dari rapuhnya tulang.
b.
Gejala
Kepadatan tulang berkurang secara
perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya
osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki
gejala.
Jika kepadatan tulang sangat berkurang
sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan
kelainan bentuk.
Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang
yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah
tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau
berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya
rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk
kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan
ketegangan otot dan sakit.
Tulang lainnya bisa patah, yang
seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu
patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan
(radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang
disebut fraktur Colles. Selain
itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara
perlahan.
c.
Pencegahan
Pencegahan osteoporosi meliputi:
o
Mempertahankan atau meningkatkan
kepadatan tulang dengan mengonsumsi kalsium yang cukup
o
Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang
tertentu).
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama
sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2
gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan
tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Akan
tetapi tablet kalsium dan susu yang dikonsumsi setiap hari akhir - akhir ini
menjadi perdebatan sebagai pemicu terjadi osteoporosis, berhubungan dengan
teori osteoblast.
Olah raga beban (misalnya berjalan dan
menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.
Estrogen membantu mempertahankan
kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan progesteron.
Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun
setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah
menopause, masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah
tulang. Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang
mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang,
tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat),
bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.
4.
Hidrosefalus
Hidrosefalus, yang juga dikenal sebagai air di dalam
otak, adalah kondisi medis yang ditandai dengan penimbunan abnormal dari cairan
di dalam tulang tengkorak, menyebabkan tekanan berlebihan pada otak yang dapat
berakibat fatal apabila tidak dirawat. Kondisi ini lebih sering terjadi pada
anak-anak, individu dengan infeksi sistem saraf atau mereka dengan trauma
kepala atau otak dan disebabkan karena obstruksi liquor serebrospinalis. Pada
bayi, karakteristik gejala termasuk pembesaran kepala yang abnormal dengan
benjolan membengkak pada puncak kepala dan pandangan terfiksasi ke arah bawah.
Pada dewasa, gejala cenderung bersifat neurologis dan dapat termasuk muntah, hilang
ingatan dan pandangan terfiksasi ke arah bawah.
5.
Layu(Semu)
Layuh
semu adalah keadaan di mana
tulang tidak bertenaga. Hal ini misalnya disebabkan oleh infeksi sifilis pada
anak sejak dalam kandungan. Infeksi ini menyebabkan rusaknya cakra epifise,
sehingga tulang menjadi layuh.
D.
Kanker Tulang
Kanker
tulang disebabkan oleh suatu persoalan dengan sel-sel yang membentuk tulang.
Lebih dari 2,000 orang-orang didiagnosis di Amerika setiap tahun dengan suatu
tumor tulang. Tumor-tumor tulang terjadi paling umum pada anak-anak dan
remaja-remaja dan lebih kurang umum pada orang-orang dewasa yang lebih tua.
Kanker yang melibatkan tulang pada dewasa-dewasa yang lebih tua adalah paling
umum akibat dari penyebaran metastasis dari tumor yang lain.
Ada banyak tipe-tipe yang berbeda dari kanker tulang. Tumor-tumor tulang yang paling umum termasuk osteosarcoma, Ewing's sarcoma, chondrosarcoma, malignant fibrous histiocytoma, fibrosarcoma, dan chordoma.
Ada banyak tipe-tipe yang berbeda dari kanker tulang. Tumor-tumor tulang yang paling umum termasuk osteosarcoma, Ewing's sarcoma, chondrosarcoma, malignant fibrous histiocytoma, fibrosarcoma, dan chordoma.
·
Osteosarcoma adalah kanker tulang ganas utama yang paling
umum. Ia paling umum mempengaruhi laki-laki yang berumur antara 10 dan 25
tahun, namun dapat lebih kurang umum mempengaruhi dewasa-dewasa yang lebih tua.
Ia seringkali terjadi di tulang-tulang yang panjang dari lengan-lengan dan
kaki-kaki pada area-area dari pertumbuhan yang cepat sekitar lutut-lutut dan
bahu-bahu (pundak) dari anak-anak. Tipe kanker ini seringkali adalah sangat
agresif dengan risiko penyebaran ke paru-paru. Angka kelangsungan hidup dari
lima tahun adalah kira-kira 65%.
·
Ewing's sarcoma adalah tumor tulang yang paling agresif dan mempengaruhi orang-orang
yang lebih muda yang berumur antara 4-15 tahun. Ia adalah lebih umum pada
laki-laki dan adalah sangat jarang pada orang-orang yang berumur lebih dari 30
tahun. Ia paling umum terjadi pada pertegahan dari tulang-tulang panjang dari
lengan-lengan dan kaki-kaki. Angka kelangsungan hidup tiga tahun adalah
kira-kira 65%, namun angka ini adalah jauh lebih rendah apabila telah menyebar
ke paru-paru atau jaringan-jaringan lain dari tubuh.
·
Chondrosarcoma adalah tumor tulang yang paling umum kedua dan bertanggung jawab pada
kira-kira 25% dari semua tumor-tumor tulang yang ganas. Tumor-tumor ini timbul
dari sel-sel tulang rawan (cartilage cells) dan dapat tumbuh dengan sangat
agresif atau relatif perlahan. Tidak seperti banyak tumor-tumor tulang lain,
chondrosarcoma adalah paling umum pada orang-orang berumur diatas 40 tahun. Ia
adalah sedikit lebih umum pada laki-laki dan dapat secara potensial menyebar ke
paru-paru dan simpul-simpul getah bening. Chondrosracoma paling umum
mempengaruhi tulang-tulang dari pelvis dan pinggul-pinggul. Kelangsungan hidup
lima tahun untuk bentuk yang agresif adalah kira-kira 30%, namun angka
kelangsungan hidup untuk tumor-tumor yang tumbuhnya perlahan adalah 90%.
·
Malignant fibrous histiocytoma (MFH) mempengaruhi jaringan-jaringan lunak
temasuk otot-otot, ligamen-ligamen, tendon-tendon, dan lemak. Ia adalah
keganasan jaringan lunak yang paling umum pada kehidupan kemudian dari dewasa,
biasanya terjadi pada orang-orang berumur 50-60 tahun. Ia paling umum
mempengaruhi anggota-anggota tubuh (kaki dan tangan) dan adalah kira-kira dua
kali lebih umum pada laki-laki daripada wanita-wanita. MFH juga mempunyai suatu
batasan yang lebar dari keparahan. Angka kelangsungan hidup keseluruhan adalah
kira-kira 35%-60%.
·
Fibrosarcoma adalah jauh lebih jarang daripada tumor-tumor tulang lainnya. Ia adalah
paling umum pada orang-orang yang berumur 35-55 tahun. Ia paling umum
mempengaruhi jaringan-jaringan lunak dari kaki dibelakang lutut. Ia adalah
sedikit lebih umum pada laki-laki daripada wanita-wanita.
·
Chordoma adalah suatu tumor yang sangat jarang dengan suatu kelangsungan hidup
rata-rata dari kira-kira enam tahun setelah diagnosis. Ia terjadi pada
dewasa-dewasa yang berumur diatas 30 tahun dan kira-kira dua kali lebih umum
pada laki-laki daripada wanita-wanita. Ia paling umum mempengaruhi kolom tulang
belakang (spinal column) ujung bawah atau ujung atas.
BAB 2
TEKNOLOGI
PENYEMBUHAN PADA TULANG
A.
PEMASANGAN PEN
Pemasangan pen kian sering dijadikan pilihan untuk menangani kasus patah tulang. Dengan dipen, diharapkan tulang kembali tersambung dengan lebih baik. Tujuan pemasangan pen adalah fiksasi agar posisi tulang tidak berubah setelah reposisi. Dalam memperbaiki cedera tulang, gips bisa juga dijadikan pilihan. Tindakan tersebut merupakan fiksasi eksternal. Sedangkan penggunaan pen merupakan fiksasi internal.
Kelebihan pen untuk menangani patah tulang, papar Nario, reposisi tulang lebih bagus. Bila pakai gips, kadang tulang jadi bengkok karena reposisi dilakukan dari luar.
Pemasangan pen kian sering dijadikan pilihan untuk menangani kasus patah tulang. Dengan dipen, diharapkan tulang kembali tersambung dengan lebih baik. Tujuan pemasangan pen adalah fiksasi agar posisi tulang tidak berubah setelah reposisi. Dalam memperbaiki cedera tulang, gips bisa juga dijadikan pilihan. Tindakan tersebut merupakan fiksasi eksternal. Sedangkan penggunaan pen merupakan fiksasi internal.
Kelebihan pen untuk menangani patah tulang, papar Nario, reposisi tulang lebih bagus. Bila pakai gips, kadang tulang jadi bengkok karena reposisi dilakukan dari luar.
B.
PEMBIDAIAN
Penanganan patah tulang yang paling utama adalah dengan melakukan pembidaian. Pembidaian adalah berbagai tindakan dan upaya untuk mengistirahatkan bagian yang patah. Di bawah ini adalah beberapa macam teknik penyembuhan patah tulang dengan pembidaian.
1.Bidai keras : umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
2.Bidai traksi : bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha. Contoh : bidai traksi tulang paha
3.Bidai improvisasi : bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong. Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
4.Gendongan/Belat dan bebat : pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera. Contoh : gendongan lengan.
Penanganan patah tulang yang paling utama adalah dengan melakukan pembidaian. Pembidaian adalah berbagai tindakan dan upaya untuk mengistirahatkan bagian yang patah. Di bawah ini adalah beberapa macam teknik penyembuhan patah tulang dengan pembidaian.
1.Bidai keras : umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
2.Bidai traksi : bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha. Contoh : bidai traksi tulang paha
3.Bidai improvisasi : bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong. Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
4.Gendongan/Belat dan bebat : pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera. Contoh : gendongan lengan.
C.
Vesselplasty untuk Memulihkan Patah Tulang
Teknik vesselplasty ini masih tergolong konsep baru untuk mengatasi patah tulang belakang. Meski ditemukan pertama kali di Prancis pada 1984, teknik ini dikembangkan dan disempurnakan di Amerika Serikat pada 1995. Tindakan minimal invasif ini dilakukan dengan cara menyuntik tulang patah dengan menggunakan jarum khusus dengan pembiusan lokal.
Melalui jarum, dimasukkan semacam balon yang terbuat dari polietilen dengan pori-pori sebesar 80 mikron ke dalam ruas tulang belakang yang patah. Selanjutnya, ke dalam balon disuntikkan semen tulang khusus dengan tekanan yang bisa diatur. Sebagian semen keluar lewat pori-pori mengisi jaringan sekitar atau ruang kosong pada ruas tulang yang patah. Efek ini bisa mendongkrak tulang belakang ke bentuk semula. Selanjutnya, jarum ditarik dan balon tinggal di tulang belakang. Semen tulang menjadi keras dalam waktu 20-30 menit. Dengan kepadatan gradual, di dalam balon semen makin padat, konstruksi ini relatif lentur sehingga aman bagi tulang di sekitarnya, terutama bagi penderita osteoporosis.
Semen terdiri atas polimetilnetatrilat (PMNA) dicampur kalsium fosfat atau kalsium sulfat. Dua zat terakhir bisa diserap tubuh dan digantikan dengan kalsium tubuh sehingga konstruksi itu semakin mirip tulang asli. Balon maupun PMNA juga mudah menyesuaikan dengan kondisi tubuh sehingga tidak menimbulkan alergi. Di sini, metode ini sudah dijalankan sejak 3 tahun lalu. Pemantauan dari 103 kasus memperlihatkan hasil yang memuaskan. “Tapi teknik ini digunakan untuk patah tulang yang relatif baru. Jika tulang sudah menyambung atau sembuh alami, harus dioperasi dulu guna memberi ruang untuk semen tadi,” ucapnya.
Teknik vesselplasty ini masih tergolong konsep baru untuk mengatasi patah tulang belakang. Meski ditemukan pertama kali di Prancis pada 1984, teknik ini dikembangkan dan disempurnakan di Amerika Serikat pada 1995. Tindakan minimal invasif ini dilakukan dengan cara menyuntik tulang patah dengan menggunakan jarum khusus dengan pembiusan lokal.
Melalui jarum, dimasukkan semacam balon yang terbuat dari polietilen dengan pori-pori sebesar 80 mikron ke dalam ruas tulang belakang yang patah. Selanjutnya, ke dalam balon disuntikkan semen tulang khusus dengan tekanan yang bisa diatur. Sebagian semen keluar lewat pori-pori mengisi jaringan sekitar atau ruang kosong pada ruas tulang yang patah. Efek ini bisa mendongkrak tulang belakang ke bentuk semula. Selanjutnya, jarum ditarik dan balon tinggal di tulang belakang. Semen tulang menjadi keras dalam waktu 20-30 menit. Dengan kepadatan gradual, di dalam balon semen makin padat, konstruksi ini relatif lentur sehingga aman bagi tulang di sekitarnya, terutama bagi penderita osteoporosis.
Semen terdiri atas polimetilnetatrilat (PMNA) dicampur kalsium fosfat atau kalsium sulfat. Dua zat terakhir bisa diserap tubuh dan digantikan dengan kalsium tubuh sehingga konstruksi itu semakin mirip tulang asli. Balon maupun PMNA juga mudah menyesuaikan dengan kondisi tubuh sehingga tidak menimbulkan alergi. Di sini, metode ini sudah dijalankan sejak 3 tahun lalu. Pemantauan dari 103 kasus memperlihatkan hasil yang memuaskan. “Tapi teknik ini digunakan untuk patah tulang yang relatif baru. Jika tulang sudah menyambung atau sembuh alami, harus dioperasi dulu guna memberi ruang untuk semen tadi,” ucapnya.
D.
kompresi
Kompresi adalah dengan menciptakan ruangan di dalam ruas tulang belakang dan memasukkan bahan pengisi tulang atau bone filler material (BFM), sehingga ruas tulang belakang yang mengalami patah tulang kembali normal seperti sebelumnya. Namun, risiko dari cara ini adanya kebocoran dari bahan pengisi tulang tadi.
Kompresi adalah dengan menciptakan ruangan di dalam ruas tulang belakang dan memasukkan bahan pengisi tulang atau bone filler material (BFM), sehingga ruas tulang belakang yang mengalami patah tulang kembali normal seperti sebelumnya. Namun, risiko dari cara ini adanya kebocoran dari bahan pengisi tulang tadi.
E.
EFEK STIMULASI MEDAN ELEKTROMAGNETIK TERHADAP
PENYEMBUHAN PATAH TULANG
Stimulasi Medan Elektromagnetik merupakan salah satu terapi tambahan pada usaha untuk mempercepat proses penyembuhan patah tulang pada keadaan pascamenopause, akan tetapi prosesnya belum dapat dijelaskan secara keseluruhan karena masih dalam proses pendalaman dan peninjauan. Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan proses penyembuhan patah tulang pascaovariektomi oleh stimulasi medan elektromagnetik. Ada tiga indikator penyembuhan patah tulang yang dipakai, yaitu : Jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF kalus, jumlah osteoblas itu sendiri, dan ketebalan kalus.
Dan percobaan ini diujicobakan pada tikus putih, setiap kelompok tikus putih terdiri dari sepuluh tikus. Kelompok 1 adalah kelompok yang tidak mendapatkan stimulasi medan elektromagnetik. Kelompok 2 adalah kelompok yang mendapatkan stimulasi medan elektromagnetik selama 6 jam sehari selama 4 minggu. Semua tikus kemudian diperiksa secara histologis dan imunohistokimia untuk mengetahui jumlah osteoblas yang mengekspresikan , jumlah osteoblas, dan tebal kalus. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah osteoblas, sehingga dapat disimpulkan stimulasi medan elektromagnetik dapat merangsang penyembuhan patah tulang pada keadaan pascaovariektomi , melalui peningkatan jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF osteoblas dan tebal kalus. Pada akhirnya diharapkan stimulasi medan elektromagnetik dapat merangsang penyembuhan patah tulang pada penderita osteoporosis pascamenopause
Penyembuhan
Kanker TulangStimulasi Medan Elektromagnetik merupakan salah satu terapi tambahan pada usaha untuk mempercepat proses penyembuhan patah tulang pada keadaan pascamenopause, akan tetapi prosesnya belum dapat dijelaskan secara keseluruhan karena masih dalam proses pendalaman dan peninjauan. Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan proses penyembuhan patah tulang pascaovariektomi oleh stimulasi medan elektromagnetik. Ada tiga indikator penyembuhan patah tulang yang dipakai, yaitu : Jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF kalus, jumlah osteoblas itu sendiri, dan ketebalan kalus.
Dan percobaan ini diujicobakan pada tikus putih, setiap kelompok tikus putih terdiri dari sepuluh tikus. Kelompok 1 adalah kelompok yang tidak mendapatkan stimulasi medan elektromagnetik. Kelompok 2 adalah kelompok yang mendapatkan stimulasi medan elektromagnetik selama 6 jam sehari selama 4 minggu. Semua tikus kemudian diperiksa secara histologis dan imunohistokimia untuk mengetahui jumlah osteoblas yang mengekspresikan , jumlah osteoblas, dan tebal kalus. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah osteoblas, sehingga dapat disimpulkan stimulasi medan elektromagnetik dapat merangsang penyembuhan patah tulang pada keadaan pascaovariektomi , melalui peningkatan jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF osteoblas dan tebal kalus. Pada akhirnya diharapkan stimulasi medan elektromagnetik dapat merangsang penyembuhan patah tulang pada penderita osteoporosis pascamenopause
F.
LIMB SALVAGE (Memuat Kemoterapi dan Amputasi
juga)
Hampir setiap kanker tulang ganas dengan segala kondisi apapun, dahulu selalu dilakukan amputasi untuk menghindari kematian. Sekarang dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilakukan cara lain yang lebih terhormat yaitu menggunakan metode teknik baru limb salvage, dimana teknik terapi baru ini telah dikembangkan di hampir semua pusat penyembuhan kanker di seluruh dunia. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang yang terkena.
Menurut Prof. Errol, operasi ini dibagi menjadi dua:
1. Limb salvage yaitu tulang yang terkena tumor ganas disambung dengan bekas kaki pasien lain yang baru saja meninggal dunia atau tulang yang terkena tumor pada stadium dini dimatikan dulu dengan radiasi kemudian dipasanglagi.
2. Limb ablation yaitu tulang yang terkena tumor ganas di amputasi.
Sekarang sebelum dilakukan pembedahan, diberikan kemoterapi yang biasanya akan menyebabkan tumor mengecil. Kemoterapi juga penting karena akan membunuh setiap sel tumor yang sudah mulai menyebar.
Kemoterapi yang sekarang dianut adalah neo ajuvant therapy, pada metode ini diberikan terlebih dahulu 3 siklus kemoterapi pra operasi dan kemudian diberikan lagi kemoterapi pasca bedah 3 siklus. Kemoterapi yang biasa diberikan adalah metotreksat dosis tinggi dengan leukovorin, Doxorubicin (adriamisin), Cisplatin, Cyclophosphamide (sitoksan), dan Bleomycin.
Hampir setiap kanker tulang ganas dengan segala kondisi apapun, dahulu selalu dilakukan amputasi untuk menghindari kematian. Sekarang dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilakukan cara lain yang lebih terhormat yaitu menggunakan metode teknik baru limb salvage, dimana teknik terapi baru ini telah dikembangkan di hampir semua pusat penyembuhan kanker di seluruh dunia. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang yang terkena.
Menurut Prof. Errol, operasi ini dibagi menjadi dua:
1. Limb salvage yaitu tulang yang terkena tumor ganas disambung dengan bekas kaki pasien lain yang baru saja meninggal dunia atau tulang yang terkena tumor pada stadium dini dimatikan dulu dengan radiasi kemudian dipasanglagi.
2. Limb ablation yaitu tulang yang terkena tumor ganas di amputasi.
Sekarang sebelum dilakukan pembedahan, diberikan kemoterapi yang biasanya akan menyebabkan tumor mengecil. Kemoterapi juga penting karena akan membunuh setiap sel tumor yang sudah mulai menyebar.
Kemoterapi yang sekarang dianut adalah neo ajuvant therapy, pada metode ini diberikan terlebih dahulu 3 siklus kemoterapi pra operasi dan kemudian diberikan lagi kemoterapi pasca bedah 3 siklus. Kemoterapi yang biasa diberikan adalah metotreksat dosis tinggi dengan leukovorin, Doxorubicin (adriamisin), Cisplatin, Cyclophosphamide (sitoksan), dan Bleomycin.
G.
Coral dan Gamping, Alternatif Murah
Pengobatan Kanker Tulang
Kabar baik
bagi penderita kanker tulang atau patah tulang. Penderita penyakit tersebut
kini mempunyai alternatif pengobatan yang lebih murah, yakni dengan menggunakan
biokeramik hidroksiapatit dari bahan coral atau gamping. “Selama ini mahalnya
biaya operasi tulang karena bahan-bahan yang diperlukan masih diimpor,
contohnya material tulang buatan biokeramik hidroksiapatit yang harganya dapat
mencapai 1 juta rupiah per gram,” kata Deputi Kepala Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material
Marzan Aziz Iskandar, di Jakarta, Kamis.
Proses
pembuatan coral atau gamping sebagai hidroksiapatit tersebut, ujarnya,
sederhana saja yakni dengan membakar material itu dengan suhu 900 derajat
Celcius untuk menghilangkan zat organiknya, penambahan unsur fosfat,
penyaringan, pencucian dan pembakaran berikutnya dengan suhu 600 derajat
Celcius.
Material
biokeramik hidroksiapatit baik berbahan dasar komersial atau bahan mineral alam
yang memenuhi standar medis, urainya, berbentuk serbuk, bahan berpori, bahan
padat atau bahan komposit. Bahan komposit memiliki kelebihan bisa dimasukkan
obat sebelum ditanam ke tulang penderita.
Dalam tiga
minggu, menurut dia, hidroksiapatit dengan bahan coral atau gamping ini mulai
menyatu sebagai tulang, sehingga tak diperlukan operasi berikutnya untuk
mengeluarkan bahan asing tersebut.
Transplantasi
sumsum tulang
Untuk dapat menngetahui bagaimana transplantasi sumsum tulang itu, hendaknya kita mengetahuai apa itu sumsum tulang. Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang: sumsum merah (dikenal juga sebagai jaringan myeloid) dan sumsum kuning. Sel darah merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya. Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.
Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana sumsum tulang yang rusak digantikan dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak dapat disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang juga berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Transplantasi sumsum tulang dapat menggunakan sumsum tulang pasien sendiri yang masih sehat. Hal ini disebut transplantasi sumsum tulang autologus. Transplantasi sumsum tulang juga dapat diperoleh dari orang lain. Bila didapat dari kembar identik, dinamakan transplantasi syngeneic. Sedangkan bila didapat dari bukan kembar identik, misalnya dari saudara kandung, dinamakan transplantasi allogenik. Sekarang ini, transplantasi sumsum tulang paling sering dilakukan secara allogenik.
Efek samping transplantasi sumsum tulang tetap ada, yaitu kemungkinan infeksi dan juga kemungkinan perdarahan karena pengobatan kanker dosis tinggi. Hal ini dapat ditanggulangi dengan pemberian antibiotik ataupun transfusi darah untuk mencegah anemia. Apabila berhasil dilakukan transplantasi sumsum tulang, kemungkinan pasien sembuh sebesar 70-80%, tapi masih memungkinkan untuk kambuh lagi. Kalau tidak dilakukan transplantasi sumsum tulang, angka kesembuhan hanya 40-50%.
Untuk dapat menngetahui bagaimana transplantasi sumsum tulang itu, hendaknya kita mengetahuai apa itu sumsum tulang. Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang: sumsum merah (dikenal juga sebagai jaringan myeloid) dan sumsum kuning. Sel darah merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya. Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.
Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana sumsum tulang yang rusak digantikan dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak dapat disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang juga berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Transplantasi sumsum tulang dapat menggunakan sumsum tulang pasien sendiri yang masih sehat. Hal ini disebut transplantasi sumsum tulang autologus. Transplantasi sumsum tulang juga dapat diperoleh dari orang lain. Bila didapat dari kembar identik, dinamakan transplantasi syngeneic. Sedangkan bila didapat dari bukan kembar identik, misalnya dari saudara kandung, dinamakan transplantasi allogenik. Sekarang ini, transplantasi sumsum tulang paling sering dilakukan secara allogenik.
Efek samping transplantasi sumsum tulang tetap ada, yaitu kemungkinan infeksi dan juga kemungkinan perdarahan karena pengobatan kanker dosis tinggi. Hal ini dapat ditanggulangi dengan pemberian antibiotik ataupun transfusi darah untuk mencegah anemia. Apabila berhasil dilakukan transplantasi sumsum tulang, kemungkinan pasien sembuh sebesar 70-80%, tapi masih memungkinkan untuk kambuh lagi. Kalau tidak dilakukan transplantasi sumsum tulang, angka kesembuhan hanya 40-50%.
No comments:
Post a Comment