TRAGEDI HIROSHIMA
TOKOH
dan PERAN
·
Farkhan Suseno :
Tentara Amerika Serikat
·
T. Alviandra :
Presiden Amerika Serikat dan
Kepala sekolah
·
Dita Arifa :
Korban 1
·
Elma Anggrayni :
Mama
·
Michelle Angela :
Korban 2
·
Wahyu Ramadani :
Pengunjung
Scene 1
Pengunjung : (Melihat kesana-kemari dengan muka
kebingungan)
Korban
2 : watashi wa tasukeru koto ga
dekiru mono wa arimasu ka?
Pengunjung : Hah?!
Korban
1 : Chelle sepertinya dia bukan
orang lokal.
Korban
2 : Hai. Dia terlihat bingung saat
aku menyapanya tadi.
Pengunjung : Boleh saya tau kalian ini siapa?
Korban 1 :
Kami ini pemandu wisata di tempat ini. Kami juga menjadi saksi akan peristiwa
bersejarah yang pernah terjadi disini.
Pengunjung : Oh ya? Apa yang terjadi sehingga tempat ini
menjadi seperti ini?
Scene 2
Korban
1 dan korban 2 pun bergantian menjelaskan kronologis kejadian pada tanggal 6
Agustus 1945.
Korban 2 :
aku masih ingat kejadian 70 tahun yang lalu. Saat itu, aku sedang di sekolah.
Tiba-tiba...
Alarm tanda bahaya di seluruh penjuru Jepang
Mama :
(Mondar-mandir di rumah sambil memegang telepon.)
Kore
wa do
Korban 1 :
ada apa mama?
Mama :
Chotto machimasu. Mama akan menyusul kakak ke sekolah dulu. Jangan
kemana-mana!
Korban 1 :
Hai
Scene 3
Presiden
Amerika Serikat memutuskan telepon lalu mengumpat
Presiden AS : (Melempar telepon)
Soldier.. soldier..
Tentara AS : Yes sir.
Presiden AS : Saya mau kamu dan pasukanmu menjatuhkan
bom atom ‘little boy” ke
Kota Hiroshima!
Tentara AS : Baiklah, perintah anda akan saya
laksanakan.
Scene 4
Pengunjung : Mengapa pemerintah AS berbuat seperti itu?
Korban 2 :
Karena ia ingin membuktikan bahwa AS lebih kuat dibanding Jepang pada perang
dunia kedua.
Pengunjung :
Kenapa harus Hiroshima?
Korban 1 :
Karena Hiroshima adalah markas militer Jepang. Sehingga Hiroshima adalah
sasaran empuk dari para lawannya. Hiroshima juga dikenal sebagai kota
pelabuhan yang besar di Jepang.
Scene
5
Mama :
(Berlari-lari menuju sekolah Michelle. Sambil terus mencoba menelepon pihak
sekolah Michelle.) Shi no aruvu~in. Saya mamanya michelle. Bisakah anda
amankan anak saya menjelang saya sampai kesana?
Kepala sekolah : Hai fujiin.
Mama :
tasukete!
Kepala sekolah: fujiin...fujiiin (berlari
menyelamatkan anak-anak yang tersisa.)
Scene
6
Pengunjung :
jadi, mama kalian meninggal saat perjalanan menuju sekolah kamu? (sambil
menunjuk ke arah Michelle)
Korban 2 :
Hai. Tidak hanya itu, akibat bom atom berkekuatan 2000 kali lebih hebat
dibanding bom yang pernah dijatuhkan sebelumnya yang menjadi korban tidak
hanya mama.
Pengunjung :
Jadi, berapa jumlah korban jiwa pada saat itu?
Korban 1 :
Sekitar 140.000 orang termasuk mama dan kepala sekolah kakak.
Korban 2 :
Pada saat itu, aku mendengar kabar kalau sebelumnya mama meminta shi no aruvu~in
untuk mengamankanku, akan tetapi sebelum aku ditemukan ia sudah tewas.
Beberapa
hari setelah peristiwa 6 Agustus 1945, Michelle baru mendapat kabar mengenai
mama dan kepala sekolahnya yang menjadi korban bom atom. Setelah pemerintah
Jepang memastiksn situasi telah kembali aman, Michelle akhirnya bertemu dengan
adiknya.
Disisi lain..
Tentara AS : (Duduk menopang kepala)
Stupid
me! Stupid me! Seharusnya aku menolaknya. Ta[i itu merupakan tuntutan negara.
Pada saat itu aku menjatuhkan bom itu, aku dan pasukanku melihat ke arah
hiroshima. Aku melihat awan jamur tanda dashyatnya akibat dari apa yang aku
lakukan.
~SELESAI~
No comments:
Post a Comment