TUGAS
KELOMPOK 2
AKHIR
CINDERELLA YANG MENYEDIHKAN
XI MIA 5
Anggota:
DITA ARIFA S
Elma anggrayni
RAHMADILLA FAZURA
YurizA FADILA
BANU DIBYO
DARELL MAHARDIKA
TENGKU RICKY
WIBBY ARIEF W
Tokoh:
Cinderella : YURIZA FADILA
Ayah
tiri : TENGKU RICKY
Saudara
Tiri 1 : RAHMADILLA F
Saudara
Tiri 2 : DITA ARIFA
Ibu
Peri : ELMA
ANGGRAYNI
Pangeran : BANU DIBYO
Pengawal
1 : DARELL MAHARDIKA
Pengawal
2 : WIBBY ARIEF W
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang gadis yatim piatu yang
malang bernama Cinderella. Dia tinggal bersama Ayah tiri, dan dua saudari
tirinya yang kejam. Hidupnya sangaaat menderita.
Ayah
tiri : Eh Cinderella! Kalau kerja
tuh yang bener! Ngepel lantai segitu aja dari tadi nggak siap – siap?!!
S.
Tiri : Iya! Dasar lelet!!
Ayah
tiri : Nanti habis ngepel, kamu
jangan lupa nguras sumur! Ngerti?!
Cinderella : I…i…i…i…iya ma…
S.
Tiri 1 : Eh, nggak
usah sok – sok gagap deh! Sok dramatis banget! Emang sinetron… dramatis?!!
S.
Tiri 2 :
Terus nanti habis nguras sumur, jangan lupa bersihin kandangnya si Manis ya!
S.
Tiri 1 :
Tapi hati – hati ya! Katanya sih… si Manis itu suka makan orang!
S.
Tiri 2 :
Ya iyalah…! Secara gitu, si Manis kan harimau!
Bertiga
: Ha…ha…ha… Yuuu’…
(Ayah tiri, dan kedua saudara tiri
Cinderella pergi meninggalkan ruangan)
Cinderella : Kenapa sih hidup aku tuh selalu
menderita… Hiks…hiks…hiks… (Sambil berlalu)
3 jam 24 menit 51 detik kemudian… Setelah Ciderella
menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh Ayah tiri dan dua saudari tirinya,
dia pergi menemui mereka.
Ayah
tiri :
Gimana?! Sudah siap semuanya?!
Cinderella
: Sudah yah…
S.
Tiri 1 :
Awas kalau masih ada yang kotor!
S. Tiri 2
: Iya, awas kamu!
(Pengawal dan Pangeran masuk ke ruangan (semua mematung). Tiba-tiba
seorang Pangeran… Mmm… Yang menurut buku cerita Cinderella yang kami baca…
SANGAT TAMPAN… Beliau datang ke rumah Cinderella bersama Pengawalnya.
(Keluar)
Pengawal
1 : Yang Mulia Pangeran Muda datang!
Ayah
tiri : (Memberi
hormat bersama ketiga anaknya) Maaf Yang Mulia Pangeran. Ada perlu apa Pangeran
datang jauh – jauh kemari?
Pangeran
: Maksud kedatangan
saya kemari adalah… Lanjutkan Pengawal!
Pengawal
2 : Mmm… Baik Yang Mulia! Maksud
kedatangan kami ke mari adalah untuk memberitahukan bahwa, nanti malam akan
diadakan pesta dansa di istana. Pesta diselenggarakan dari pukul 10.00 malam
sampai dengan pukul 01.00 dini hari. Pesta itu dibuat untuk mencari calon istri
bagi Pangeran. Karena itu, diminta bagi seluruh gadis di kerajaan ini untuk
mengikuti pesta tersebut. Demikianlah.
Ayah
tiri : Jadi, anak-anak saya boleh
ikut, Pangeran?
Pangeran : Of course ! Yah saya rasa cukup,
kalau begitu saya permisi dulu ya. Dadah…Bye…bye…! (Pergi sambil melambaikan
tangan)
Ayah tiri : Silakan Pangeran. Terimakasih ya
Pangeran… (Bersama kedua anaknya)
(Pangeran keluar dari ruangan bersama pengawalnya. ) Setelah
pangeran yang luar biasa tampan itu pergi, Cinderella menemui ayah tiri dan
kedua saudari tirinya.
S.
Tiri : Yees…!
S.
Tiri 1 :
Ya ampun…! Aku udah nggak sabar banget buat pesta dansa nanti malam…!
S.
Tiri 2 :
Iya aku juga…! Pokoknya aku bakalan dandan habis – habisan buat pesta dansa
nanti malam.
Ayah
tiri : Ya, dan setelah pesta
dansa itu, salah satu dari kalian berdua akan jadi istri Pangeran…! Yeee…!
(Bersama – sama sambil tepuk tangan)
Cinderella
: Hmm… maaf yah, Ella boleh ikut ke
pesta nggak yah…?
Ayah
tiri :
Haah?! Mau ikut ke pesta?! Ya jelas nggak boleh lah!!
S.
Tiri 1 :
Iya, berani – beraninya mau ikut ke pesta! Nggak pantes tau!!
S.
Tiri 2 :
Nanti kalau kamu ikut, dikirain gembel lagi! Makanya ngaca dong!
Ayah
tiri :
Daripada minta yang nggak – nggak, mendingan sekarang kamu bantuin kami siap –
siap buat pesta nanti malam! (Pergi bersama kedua anaknya, diikuti Cinderella)
Pada malam harinya… Ayah tiri dan kedua saudari tiri
Cinderella bersiap-siap untuk pergi ke istana dengan mobil BMW mereka.
Ayah
tiri :
Nah sekarang sudah siap semuanya! Kalian cantik – cantik banget sayang!
S.
Tiri : Ya Iya dunks!
Ayah
tiri :
Nah Cinderella, kamu jaga rumah yang bener ya!
Cinderella
: Iya yah…
S.
Tiri : Da…da… Cinderella…! (Pergi sambil melambaikan tangan).
Cinderella : (Duduk) Yah, seperti biasa di cerita
Cinderella bakal ada Ibu Peri yang akan datang membantu, jadi tenang aja…
(Ibu Peri masuk ke ruangan sambil
berputar – putar ala penari balet)
Cinderella
: Tuh kan bener… Tapi kok kurang
meyakinkan ya…?
Ibu
Peri :
Aduh, pusing beneran… (Diam sejenak) Huh, ingat… wibawa… Hmm… Cinderella, aku
adalah Ibu Peri yang akan membantumu mengatasi semua permasalahanmu.
Cinderella
: Ah, yang bener Ibu Peri?? Gimana
caranya?
Ibu
Peri :
Oh, caranya gampang sekali, cukup ketik REG spasi IBU PERI, kirim ke 1234. SMS
yang kamu dapat langsung dari HP saya. Ditunggu ya!
Cinderella
: Aah, serius dong Ibu Peri!
Ibu
Peri :
Ya pakai magic dong! Gimana sih?! Namanya juga Ibu Peri… Ya sudah, sekarang
kamu ceritakan ke saya semua masalah yang melanda dirimu.
Cinderella
: Baiklah Ibu Peri, cerita ini
dimulai sebelum saya lahir. Waktu itu ibu saya…
Ibu
Peri :
Sebelum lahir?? Eh tunggu, ceritanya itu nggak usah panjang-panjang. Pokoknya
ceritanya itu singkat, padat, dan jelas.
Cinderella
: Ooo gitu, ngobrol dong! Begini Ibu
Peri, hidup saya itu sangat menderita. Ayah tiri dan kedua saudara tiri saya
itu selalu menyiksa saya. Dan malam ini ada pesta dansa di istana… Tapi mereka
melarang saya ke sana karena penampilan saya ini… Hiks…hiks…
Ibu
Peri :
Hiks…hiks… Karena di naskah disuruh terharu… Saya juga jadi terharu… (Sambil
mengelap matanya dengan baju Cinderella) Baiklah, kalau begitu saya akan
langsung mulai dengan memberi kamu gaun yang bagus. Kita mulai prosedur yang
pertama… Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderella
: (Membuka mata) Lho, kok nggak
berubah sih Ibu Peri…
Ibu
Peri :
Sabar dong… (Pergi ke belakang Cinderella, mengambil kotak berisi gaun dan
peralatan make over) Nah ini dia! (Sambil memberikan kotak tersebut) Di kotak
ini semuanya lengkap, ada gaun, lipstick, bedak, eye’s shadow, pokoknya lengkap
deh…!
Cinderella
: Kirain habis dibacain manteranya
langsung blek! Kepasang semua…
Ibu
Peri :
Ssstt! Jangan banyak komentar! Sekarang kamu mau apa lagi? Semuanya, saya beri.
Cinderella
: Saya mau… mobil, plus sopir sama
bodyguardnya buat pergi ke istana.
Ibu
Peri :
Oh… itu mah easy…! Tapi sebelumnya, tolong kamu bawakan tikus sama labu ya.
Cinderella
: Ok. (Lalu kembali sambil membawa
tikus dan labu) Ni dia Ibu Peri!
Ibu
Peri :
Nah, mantep nih! (Lalu meletakkan labu dan tikus itu di lantai) Sekarang kita
mulai ya! Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderella
: Ah, nggak terjadi apa – apa Ibu
Peri?!
Ibu
Peri :
Iih, ni anak nggak sabaran ya! (Lalu mengambil sesuatu di samping labu) Tadaa!
(Lalu memberikan sebuah kunci pada Cinderella)
Cinderella
: Waah… Ini pasti kunci mobil ya Ibu
Peri…! Sekarang mobilnya ada dimana Ibu Peri? Di luar ya? Aduh, makasih ya Ibu
Peri…!
Ibu
Peri :
Siapa bilang itu kunci mobil? Itu mah kunci rumah kamu. Nanti kan kamu mau
pergi, otomatis rumahnya kan ditinggal. Kalau rumahnya nggak dikunci, terus ada
maling, gimana?? Ribet kan urusannya…! Makanya saya kasih kamu tu kunci, supaya
kamu nggak lupa! Gitu…
Cinderella
: Lah, jadi tu labu sama tu tikus
buat apaan?
Ibu
Peri :
Saya mau bikin kolak labu nanti. Daripada beli, kan mendingan minta sama kamu.
(Sambil meletakkan labu itu ke atas meja, lalu mengambil tikus) Kalau yang ini,
buat dijadiin peliharaan di rumah.
Cinderella
: Yah, kirain tu labu mau dijadiin
mobil… tikusnya dijadiin sopir… Ni bajakan nih cerita Cinderellanya mah! Ya
sudahlah! Jadi saya pergi ke istananya naik apa?
Ibu
Peri :
(Merogoh sakunya) Nih! (Sambil memberi selembar uang pada Cinderella)
Cinderella
: Lima ribu? Buat apaan?
Ibu
Peri :
Kamu pergi ke istana naik angkot, itu ongkosnya…!
Cinderella : Naik angkot?!
Ibu
Peri :
Iya. Kan lengkap tuh, mobil, sopir, plus bodyguardnya alias kernetnya. Eh nanti
ongkosnya jangan lupa diganti ya!
Cinderella
: Udah nyuruh naik angkot, ongkosnya
minta diganti pula… Gimana sih ni Ibu Peri…
Ibu
Peri :
Ah jangan banyak komen ah! Ya udah, sekarang tugas saya sudah selesai kan??
Cinderella
: Eh, tunggu dulu Ibu Peri! Sepatu
saya gimana? (Sambil menunjukkan kakinya)
Ibu
Peri :
Oh iya, sori, ayam forget. Baiklah… Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderella
: Nggak terjadi apa – apa lagi?!
Ibu
Peri :
Shut up ah! (Lalu mengambil sebuah kotak berisi sepatu di belakang Cinderella)
Nih… (Sambil memberikan kotak tersebut pada Cinderella)
Cinderella
: Waah… Kotaknya aja udah bagus
banget, gimana isinya ya… (Lalu membuka kotak itu) Hah?! (Lalu mengangkat sepatu
dari dalam kotak itu) Kok sepatu kayak ginian sih Ibu Peri?! Warnanya item
lagi… Ini mah sepatu sekolah…!
Ibu
Peri :
Emangnya kenapa?
Cinderella : Ya ampun Ibu Peri… (Lalu mengambil
sebuah buku dan meniup debu yang ada di atasnya) Haatsyi… haatsyi…
Cinderella
: Ini ya Ibu Peri. (Sambil
menunjukkan buku cerita Cinderella) Di buku ini diceritakan bahwa Cinderella
itu pergi ke pesta dengan menggunakan sepasang sepatu kaca…!
Ibu
Peri :
Oh gitu toh… Saya baru tahu ceritanya… Yah mau gimana lagi lah… Daripada kamu
nyeker ke istana?!
Cinderella
: Ya tapi kan… Ah ya udah deh!
Ibu
Peri :
Baiklah, sekarang tugas saya disini sudah selesai. Oh ya, ingat! Kamu harus
kembali ke rumah jika sudah tepat pukul 12.00 malam! Kalau tidak, semua sihir
itu akan lenyap, Ok?!
Cinderella
: Hah?! Jam 12.00 malam?! Sekarang
aja udah jam setengah 12 malam?! Terus ditambah waktu perjalanan kesana… Mana
cukup waktunya Ibu Peri?!
Ibu
Peri :
DL!!! Ya udah, saya pergi dulu ya! (Berputar ala penari balet) Oh iya, lupa!
(Berputar lagi ke arah Cinderella) Saya lupa ngasih tagihan pembayaran ini ke
kamu. (Sambil memberikan tagihan itu ke Cinderella)
Cinderella
: Tagihan apa nih?
Ibu
Peri :
Ini tagihan untuk pembelian baju, make up, sama sepatu.
Cinderella
: Jadi semuanya itu nggak gratis?!
Ibu
Peri :
Hari gini gratis?! Hello!! 2015 neng!! Udah ya, dadah…! (Berputar)
Cinderella : Yah kalau gitu mah sama aja bohong…!
Iih…!
Di istana
Pengawal
2 : Pangeran, kok Pangeran nggak
berdansa sama para tamu sih?
Pangeran
: Lihat nih! (Sambil
menunjukkan jempol kakinya yang bengkak)
Pengawal
1 : Gilak! Gede banget Pangeran…
Ck… ck…ck… Kok bisa Pangeran?
Pangeran
: Mereka semua itu pada
nggak bisa dansa, jempol saya ke – injek terus. Jadi kayak gini deh…
Pengawal
2 : Mereka yang nggak bisa atau
Pangeran yang nggak bisa??
Pangeran
: Dua – duanya.
Pengawal 1 : Ya pantes kalau gitu…
(Cinderella masuk sambil terengah –
engah. (Para tamu berbisik – bisik))
Pengawal
1 : Wuih, gilak! Tu cewek cantik
banget Pangeran!
Pangeran
: Iya. Saya samperin
dulu ya Pengawal.
Pengawal
2 : Iya Pangeran.
Pangeran
: Wahai gadis yang
cantik, siapa gerangan namamu?
Cinderella
: Nama saya… (Tiba – tiba jam
berdentang 12 kali dan menunjukkan tepat pukul 12.00 malam) Aduh, sialan! Gara
– gara angkotnya tadi mogok jadi telat deh! Hmm… maaf ya Pangeran, tapi saya
harus pergi… (Lalu berlari ke arah pintu keluar)
Pangeran
: Tapi…
Cinderella
: (Berusaha melepaskan sepatunya)
Iih, kok nggak lepas – lepas sih?! (Melepaskan salah satu sepatunya lalu
kembali ke tempat Pangeran dan memberikannya pada Pangeran) Ini Pangeran.
Pangeran
: Hei! Tunggu dulu!
Huh… (Lalu mengendus sepatu itu) Ih, gilak! Cantik – cantik sepatunya bau
banget! Pengawal!
Pengawal
1 : Baik Pangeran! (Memakai
sarung tangan, lalu memasukkan sepatu itu ke dalam kantong plastik)
Pangeran : Saya harus menemukan gadis itu…
(Pangeran dan Pengawal keluar. Ayah
tiri, dan kedua anaknya duduk.)
Keesokan
harinya, karena begitu penasaran dengan pemilik sepatu yang bau itu… Maka
Pangeran dan Pengawalnya pergi mencari si pemilik sepatu yang bau itu dari
rumah ke rumah. Hingga akhirnya mereka sampai ke rumah Cinderella.
S.
Tiri 1 : Kira – kira cewek yang
kemarin itu siapa ya?
S.
Tiri 2 :
Tau deh…
Bertiga
: Huh…
(Cinderella masuk sambil membawa minuman. Ketiganya langsung
meminum minuman itu. (Serempak) Pangeran dan Pengawal masuk)
Pengawal
2 : Yang Mulia Pangeran Muda
datang!
Ayah
tiri :
(Memberi hormat bersama ketiga anaknya) Maaf Yang Mulia Pangeran. Ada perlu apa
Pangeran datang jauh – jauh kemari?
Pangeran
: Maksud kedatangan
saya kemari adalah… Lanjutkan Pengawal!!
Pengawal
1 : Beuh… Baiiik Yang Mulia!
Maksud kedatangan kami kemari adalah untuk mencari gadis yang memiliki ukuran
kaki yang sama dengan sepatu yang kami bawa ini (Sambil menunjukkan sebuah
sepatu). Dan gadis itu akan menjadi istri sang Pangeran. Demikian.
Pangeran
: Begitulah, jadi
silakan anak – anak ibu mencoba memakai sepatu ini.
S.
Tiri : Yeess!! Aku duluan… Aku duluan…! (Sambil menarik – narik
sepatu itu)
Ayah
tiri :
Eeh! Kalian jangan kelahi! Sekarang kakak yang nyoba duluan, habis itu baru
adik!
S.
Tiri 1 :
Weeek! (Sambil mejulurkan lidah ke adiknya)
S.
Tiri 2 :
Iih, nggak adil!
S.
Tiri 1 :
Iih, susah banget sih! (Sambil berusaha memasukkan kakinya ke dalam sepatu itu.
Ah, kekecilan nih!
Pengawal
1 : Teet! Maaf, anda kurang
beruntung. Coba lagi lain waktu. Next!
S.
Tiri 2 :
Kasian deh loe! (Mengejek kakaknya, lalu dia memasukkan kakinya ke dalam sepatu
itu) Yes, pas… pas…!
Pengawal
2 : (Melihat ke sepatu itu)
Bohong! Sepatunya kebesaran! Maaf, anda nggak tahu diuntung! Jangan coba lagi
lain waktu! Next!
Pangeran
: Peserta selanjutnya
ya gadis itu! (Sambil menunjuk Cinderella)
Cinderella
: Saya, Pangeran?
Pangeran
: Ya iyalah… (Lalu
Cinderella mencoba memakai sepatu itu)
Pengawal
1 : Yak! Pas Pangeran! Inilah
dia calon istri Pangeran Muda!
Cinderella
: Yeeee!! Weekk!! (Menjulurkan lidah
ke Ayah tiri dan kedua saudari tirinya)
Bertiga
: Haah???? Kok bisa ?? Yaaah…
(Terduduk)
Di rumah pangeran
Pangeran
: Nah Cinderella, ini
dia rumah barumu. Rumah baru kita!
Cinderella
: Waah, bagus banget Pangeran! Tadi
itu halamannya berapa luasnya Pangeran?
Pangeran
: Yaa, sekitar 10
hektaranlah. Nah Cinderella, sekarang kamu kerjakan tugas kamu ya! (Sambil
memberikan sapu dan kain lap)
Cinderella
: Tugas? Maksudnya apa Pangeran?
Pengawal
2 : Jadi Tuan Putri ini belum
paham juga ya? Begini, sebenarnya Pangeran itu mencari istri yang bisa melayani
Pangeran dalam segala hal, misalnya menyapu, mengepel atau nyabut rumput gitu.
Cinderella
: Lho, emangnya disini nggak ada
pembantu apa?
Pangeran
: Karena krismon, semua
pembantu disini saya PHK, dan lagi mereka nuntut gaji yang lebaaayyy. Nah,
kalau istri kan nggak perlu digaji…
Cinderella
: Jadi disini saya mesti nyapu,
terus nyabut rumput di halaman yang luasnya 10 hektar itu?!
Pengawal
1 : Lebih tepatnya sih 11 hektar
Tuan Putri.
Cinderella
: Kurang ajar!! Kalau gitu mah
mendingan saya di rumah yang lama daripada disini! (Berlari keluar)
Pangeran : Ehh!! Jangan pergi!! Pengawal tangkap
dia.
Setelah pengawal menangkap Cinderella. Keesokan harinya,
tiba-tiba pangeran membawa kedua saudara tiri Cinderella.
Pangeran : hei Cinderella ini majikan barumu, mereka berdua sudah
resmi saya jadikan istri
Cinderella : apa?
s. tiri : udah deh, nih cepat bawa barang-barang gue dan
buatin kita makanan
Cinderella
pergi keluar dengan kesal. Demikianlah cerita Cinderella’s Bad Ending. Dan
akhirnya Cinderella hidup menderita selamanya
*Selesai ?? -_-"
No comments:
Post a Comment