Tuesday 10 July 2018

naskah drama pertempuran 5 hari di semarang


Pertempuran 5 hari di Semarang
=1 Maret 1942 saat pertama kalinya pasukan Jepang mendarat di pulau jawa. 7 hari kemudian pada tanggal 8 Maret 1942 pemerintah colonial belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Maka sejak saat itu, Indonesia dijajah oleh Jepang. Setelah 3 tahun masa penjajahan jepang akhirnya menyerah kepada sekutu, setelah dijatuhkannya bom atom oleh amerika serikat pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945 di kota Hiroshima dan Nagasaki akhirnya jepang luluh lantah. Untuk mengisi kekosongan yang terjadi dan di desak oleh para pemuda Indonesia maka pada tanggal 17 agustus 1945 bung karno yang ditemani oleh bung hatta secara tegal memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Setelah dibacakannya proklamasi,maka secara resmi Indonesia dinyatakan merdeka. Berita proklamasi akhirnya sampai juga di semarang.
Soeroso                     : Indonesia merdeka! Indonesia merdeka! Indonesia sudah merdeka. Barusan saya mendengarkan lewat radio bahwa bung karno telah memproklamsikan kemerdekaan Negara kita.
Rakyat Indonesia 1            : Apa? Aku tidak percaya
Soeroso                     : Iya, Negara jepang telah menyerah kepada sekutu. Oleh karna itu saya membutuhkan rakyat Indonesia untuk mendapatkan hak kita kembali
Rakyat Indonesia 1: Kita harus segara memberitahukan ini  kepada rakyat Indonesia yang lain.
Soeroso                     : Baiklah, lusa kita kumpulkan rakyat Indonesia yang lain dan  bertemu lagi disini. Kita akan rebut kekuasaan dari Jepang karna ini waktunya kita merdeka.
(rakyat Indonesia 1 dan soeroso secara bersama-sama berkata Merdeka!)
 2 hari kemudian sesuai dengan perjanjian sebelumnya mereka berkumpul di markas rakyat indonesia di Semarang untuk membahas tentang penyerangan mereka terhadap sekutu.
Rakyat Indonesia 2            : 13 Oktober yang lalu terdengar kabar bahwa pemuda di bandung telah berhasil melucuti senjata tentara jepang.
Soeroso                     : kalau begitu kita harus mengambil langkah tegas untuk melucuti senjata tentara Jepang.
Rakyat Indonesia 1            : Tapi, kita harus memberitahukan hal ini kepada gubernur wongsonegoro terlebih dahulu.
Rakyat Indonesia 2            : tapi buat apa kita memberitahukan hal ini kepada gubernur wongsonegoro dulu? Semakin cepat kita bergerak itu lebih baik.
Rakyat Indonesia 3            : betul itu, untuk apa kita membuang waktu lagi! Kita harus bergerak mala mini juga.
Rakyat Indonesia 1            : kita tidak boleh mengambil langkah gegabah dalam masalah ini.
Soeroso                     : Baiklah kalau begitu kita harus tetap menemui pak gubernur sebagai wakil dari pemerintahan. Bagaimana?
Rakyat Indonesia 1,2,3: baiklah setuju
(rakyat Indonesia 1,2,3 dan soeroso secara bersama-sama berkata Merdeka!)
Keesokan harinya Soeroso dan rakyat Indonesia menemui gubernur Wongsonegoro di kediamannya untuk mengatakan hal yang sudah mereka bahas bersama sebelumnya.
Soeroso                      : jadi begini pak wongso kami baru saja mendapat kabar bahwa pemuda di bandung berhasil melucuti senjata tentara jepang disana. Bagaimana kalau pemuda di semarang juga melakukan hal yang sama?
Mr. wongsonegoro : Tunggu dulu. Apakah tidak ada cara lain selain dengan pertempuran darah? Tentunya saja kita tidak ingin ada korban yang berjatuhan lagi di pihak kita. Bagaimana kalau kita melakukan perundingan dengan jepang?
Rakyat Indonesia 2  : Bagaimana kalau mereka tidak setuju pak? Bukankah itu hanya akan mengulur waktu kita saja?
Mr. wongsonegoro : Setidaknya ini adalah cara yang lebih baik untuk menghindari jatuhnya banyak korban, dengan begitu kita akan membuat kesepakatan dengan jepang.
Soeroso                      : baiklah kalau begitu kita akan merunding dengan tentara jepang. Bagaimana?
Rakyat Indonesia 2  : baiklah
Rakyat Indonesia 1  : ya, saya setuju
Di markas tentara Jepang.
Tentara Jepang         : Mayor, ada yang ingin bertemu.
Mayor Kido               : ya suruh mereka masuk
Tentara jepang menyuruh Soeroso dan Mr. wongsonegoro untuk mengikuti dirinya untuk bertemu dengan mayor kido.
Mayor kido                : Wongsonegoro-tsa, ada perlu apa datang kesini?
Mr. wongsonegoro : Jadi keperluan saya kesini untuk bernegosiasi dengan anda.
Mayor Kido               : negosiasi?
Mr. wongsonegoro : ya, kami telah mendengar bahwa kalian telah menyerah kepada sekutu.
Soeroso                      :Jadi ada baiknya kalian menyerahkan senjata kalian kepada kami.
Mayor Kido               : Tidak kami hanya akan menyerahkan senjata kami kepada sekutu.
Soeroso                      : baiklah kalau begitu.
Di markas rakyat Indonesia
Mr. wongsonegoro : mereka hanya akan menyerahkan senjatanya kepada sekutu. Oleh karena itu kita tidak boleh bergerak gegabah
Rakyat Indonesia 2  : tapi kita tidak bisa tinggal diam, Negara kita sudah merdeka. Kita harus secepatnya bergerak.
Rakyat Indonesia 1 : Kita harus melucuti senjata mereka dengan atau tanpa persetujuan mereka. Setuju?
Rakyat Indonesia 3  : setuju.
Soeroso                      : akan tetapi, kita harus tetap berhati-hati. Kita serang mereka saat mereka lengah.
Di markas tentara jepang
Soeroso                      : saya yang bertugas melucuti senjata kalian, kenapa masih disini?
Tentara jepang         : saya tidak akan menyerah kepada kalian, kami hanya akan menyerahkan senjata kami kepada sekutu
Rakyat Indonesia 1  : kami sudah merdeka
Rakyat Indonesia 2  : ya, sekarang angkat kaki kalian dari sini
Tentara Jepang         : tidak, saya tidak akan melakukan itu.
Pertempuran pun dimulai, dan akhirnya rakyat Indonesia berhasil melucuti senjata tentara jepang. Setelah beberapa menit kemudian, mayor kido datang. Dia mendapati tentaranya sudah tak bernyawa dan sebagian besar senjata yang mereka miliki sudah tidak ada. Dan mengatur rencana untuk menyerang markas rakyat Indonesia. Salah satu rakyat Indonesia terkena tembakan, namun ia berhasil melarikan diri dan pergi ke markas. Sesampainya di markas.
Rakyat Indonesia 2  : kita telah diserang. Tentara jepang telah berhasil menyerang pasukan kita serta meracuni pasokan air kita. Mereka juga telah berhasil melumpuhkan pusat kota. Apa yang harus kita lakukan?
Dr. kariadi                  : kalau begitu saya harus mengecek pasokan air kita
Rakyat Indonesia 1  : tunggu jangan terlalu gegabah begitu
Dr. kariadi                  : tidak, ini menyangkut kelangsungan hidup rakyat semarang
Ditengah perjalanan ke tempat pasokan air, Dr. Kariadi bertemu dengan tentara jepang dan beliau ditembak mati saat itu juga. Beberapa hari kemudian Mayor Kido menemui Mr. Wongsonegoro
Mayor Kido               : Wongsonegoro-tsan kami akan mengajukan sebuah tawaran
Mr. Wongsonegoro           : Tawaran apa itu?
Mayor Kido               : kami akan menghentikan serangan kami kalau kalian menyerahkan senjata kalian. Bagaimana?
Mr. Wongsonegoro           : Tidak, kami tidak akan menyerahkan senjata kami lagi kepada kalian. Lebih baik kami mati daripada kami harus melakukannya
Mayor kido                : benarkah, kalau begitu kami akan melakukan cara apa pun untuk mengalahkan kalian
Keesokan harinya secara tiba-tiba tentara jepang melancarkan serangan dari dua jurusan dengan tembakan tekidanto (pelempar granat) dan senapan mesin yang gencar. Diperkirakan pasukan Jepang yang menyerang berjumlah 400 orang. Setelah memberikan perlawanan selama setengah jam, rakyat indonesia akhirnya menyadari markasnya tak mungkin dapat dipertahankan lagi dan untuk menghindari kepungan tentara Jepang, rakyat indonesia mengundurkan diri dan meninggalkan markasnya










4 comments: