“KINETIKA REAKSI”
Diajukan untuk memenuhi tugas kimia
fisika
Kelompok
6
Teknik
Kimia S1 B
Angga
Marusaha Tamba 1607115830
Elma
Anggrayni 1607115586
Ronna
Puspita Sari 1607116021
Dosen
Pengampu:
Dra. Drastinawati, M.Si.
Jurusan Teknik
Kimia
Fakultas Teknik Universitas Riau
Pekanbaru
2017
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kinetika reaksi
adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari berlangsungnya suatu reaksi. Kinetika
reaksi menerangkan dua hal yaitu mekanisme reaksi dan laju reaksi. Pengertian
mekanisme reaksi adalah dipakai untuk menerangkan langkah-langkah mana suatu reaktan menjadi produk. Laju Reaksi
adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun suatu produk dalam suatu satuan
waktu.
Dalam bidang industri,
konsep laju reaksi diterapkan pada beberapa industri seperti industri
alumunium, logam alumunium diperoleh dari mineral bauksit melalui proses
peleburan dan elektrolisis. Pada industri semen konsep laju reaksi konsep laju
reaksi diterapkan saat batu kapur dihancurkan menggunakan mesin penghancur
sampai halus. Penghancuran ini bertujuan
mempercepat reaksi pada proses selanjutnya.
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah kimia
fisika. Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap dapat menambah
pengetahuan pembaca tentang kinetika reaksi kimia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Orde Reaksi
Orde suatu reaksi ialah jumlah semua
eksponen (dari konsentrasi dalam persamaan laju. Orde reaksi juga menyatakan
besarnya pengaruh konsentrasi reaktan (pereaksi) terhadap laju reaksi. Jika
laju suatu reaksi berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya
satu pereaksi: Laju = k [A], maka reaksi itu dikatakan sebagai reaksi
orde pertama. Penguraian N2O5 merupakan suatu contoh
reaksi orde pertama. Jika laju reaksi itu berbanding lurus dengan pangkat dua
suatu pereaksi: Laju = k[A]2, atau berbanding lurus dengan pangkat
satu konsentrasi dari dua pereaksi: Laju = k [A][B], maka reaksi itu disebut
reaksi orde kedua. Dapat juga disebut orde terhadap masing-masing pereaksi.
Misalnya dalam persamaan terakhir itu adalah orde pertama dalam A dan orde
dalam B, atau orde kedua secara keseluruhan.
Suatu reaksi dapat berorde ketiga
atau mungkin lebih tinggi lagi, tetapi hal-hal semacam itu sangat jarang. Dalam
reaksi yang rumit, laju itu mungkin berorde pecahan, misalnya orde pertama
dalam A dan orde 0,5 dalam B atau berorde 1,5 secara keseluruhan. Suatu reaksi
dapat tak tergantung pada konsentrasi suatu pereaksi. Perhatikan reaksi umum,
yang ternyata berorde pertama dalam A. Jika kenaikan konsentrasi B tidak
menaikkan laju reaksi, maka reaksi itu disebut orde nol terhadap B. Ini bisa
diungkapkan sebagai :
Laju =
k[A][B]0 = k[A]
Orde suatu reaksi tak dapat
diperoleh dari koefisien pereaksi dalam persamaan berimbangnya. Dalam
penguraian N2O5 dan NO2, koefisien untuk
pereaksi dalam masing-masing persamaan berimbang adalah 2 tetapi reaksi pertama
bersifat orde pertama dalam N2O5 dan yang kedua berorde
kedua dalam NO2. Seperti dilukiskan oleh contoh.
Contoh: Perhatikan reaksi umum 2A + 2B → 2AB
dan data eksperimen berikut:
Tulislah persamaan laju yang paling mungkin untuk
reaksi ini:
Jawaban :
Dengan membandingkan data dalam eksperimen 2 dengan
data eksperimen 1, orang akan melihat bahwa bila konsentrasi B2
diduakalikan, maka laju diduakalikan. Jadi reaksi itu berorde pertama dalam B2.
Dengan membandingkan data dalam eksperimen 3 dengan data eksperimen 2, orang
akan melihat bahwa bila konsentrasi A diduakalikan, laju tidak berubah. Jadi
reaksi itu berorde nol dalam A. Maka persamaan laju yang paling mungkin adalah
Laju = k[A]°[B2]
atau
Laju = k[B2]
Suatu pereaksi tidak dapat muncul
dalam persamaan laju suatu reaksi. Orde suatu reaksi diberikan hanya atas dasar
penetapan eksperimental dan sekedar memberi informasi mengenai cara laju itu
bergantung pada konsentrasi pereaksi-pereaksi tertentu. Ramalan teoritis
mengenai orde-orde (dari) reaksi-reaksi yang kurang dikenal jarang berhasil.
Misalnya mengetahui bahwa reaksi antara H2 dan I2 adalah
orde kedua mungkin orang akan meramal bahwa reaksi antara H2 dan Br2
juga akan berorde-kedua. Ternyata tidak, malahan reaksi ini mempunyai persamaan
laju yang lebih rumit.
2.1.1 Menentukan
Orde reaksi
a. Jika tahap reaksi dapat diamati, orde adalah koefisien pada tahap
reaksi yang berjalan lambat.
Contoh :
reaksi 4HBr + O2 -> 2H2O + 2Br2
Berlangsung
dalam tahapan sebagai berikut :
- HBr + O2
-> HBr2O (lambat)
- HBr +
HBr2O -> 2HBrO (cepat)
3.
2HBr + 2HBr) -> 2H2O + 2Br2 (cepat)
Maka orde
reaksi ditentukan oleh reaksi (1). Persamaan laju reaksi, V = [HBr] [O2].
Orde reaksi total (lihat koefisien reaksi) = 1 + 1 = 2.
b.
Jika tahap reaksi tidak bisa diamati, orde reaksi ditentukan melalu eksperimen,
kosentrasi salah satu zat tetap dan kosentrasi zat lain berubah.
Contoh:
Reaksi : P
+ Q + R → X + Y
diperoleh
data percobaan sebagai berikut :
orde reaksi
terhadap P, dicari dengan melihat konsentrasi [Q] dan [R] yang tetap. Dari data
(1) dan (3) dari konsentrasi [Q] dan [R] tetap, [P] dinaikkan dua kali.
Jadi reaksi
berlangsung 2 kali lebih cepat.
2m
= 2 → m = 1
-
Orde reaksi terhadap Q, lihat konsentrasi [P] dan [R]
yang tetap yakni sebagai berikut.
Data (4) dan
(5) o 1,5 kali lebih cepat
Data (1) dan
(4) o 2 kali lebih cepat
Data (1) dan
(5) o 3 kali lebih cepat
Ingat : orde
reaksi ditentukan oleh tahap reaksi yang paling lambat 1,5n = 1,5
n = 1
-
Orde reaksi terhadap R, lihat konsentrasi [P] dan [Q]
tetap yakni data (1) dan (2). Konsentrasi R dinaikkan 1,5 kali, ternyata reaksi
berlangsung sama cepat.1,5x = 1 x = 0 Maka persamaan laju
reaksinya sebagai berikut:
V = k[P] [Q]
2.1.2 Tetapan Laju dan Persamaan Arrhenius
Kita ingat bahwa persamaan laju dari
suatu reaksi antara dua senyawa A dan B ditulis seperti dibawah
ini :
Persamaan laju menunjukkan pengaruh
dari perubahaan konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi. Bagaimana dengan
faktor-faktor lainnya (seperti suhu, katalis) yang juga mempengaruhi laju
reaksi? Bagaimana hal ini dapat berlaku dalam persamaan laju ini?
Seluruh faktor-faktor ini termasuk
didalam tetapan laju dimana sebenarnya tetap bila kita hanya mengubah
konsentrasi dari reaktan. Ketika kita mengubah suhu maupun katalis, sebagai
contoh, tetapan laju akan berubah.
Perubahaan ini digambarkan secara matematis oleh
persamaan Arrhenius.
·
Temperatur atau suhu, T. Agar
berlaku dalam persamaan, suhu harus diukur dalam kelvin.
·
Konstanta atau tetapan gas, R. Tetapan
ini datang dari persamaan, pV=nRT, yang berhubungan dengan tekanan, volume dan
suhu dalam jumlah tertentu dari mol gas.
·
Energi aktivasi, EA. Ini
merupakan energi minimum yang diperlukan bagi reaksi untuk berlangsung. Agar
berlaku dalam persamaan, kita harus mengubahnya menjadi satuan Joule per mole,
bukan kJ mol-1
·
e Harga dari satuan ini adalah 2.71828 … dan ini
merupakan satuan matematis seperti layaknya pi. Anda tidak perlu terlalu
bingung untuk mengerti apa artinya ini, untuk menghitung persamaan Arrhenius.
·
Ekspresi, e-(EA/RT). Ekspresi
ini menghitung fraksi dari molekul yang berada dalam keadaan gas dimana
memiliki energi yang sama atau lebih dari energi aktivasi pada suhu tertentu.
·
Faktor frekwensi, A. Kita juga dapat menyebut ini
sebagai faktor pre-eksponensial atau faktor sterik.. A merupakan istilah yang
meliputi faktor seperti frekwensi tumbukan dan orentasinya. A sangat bervariasi
bergantung pada suhu walau hanya sedikit. A sering dianggap sebagai konstanta
pada jarak perbedaan suhu yang kecil.
Persamaan Arrhenius didefinisikan sebagai:
Kita dapat mengalikan kedua sisinya dengan “ln”
sehingga menjadi persamaan:
“ln” merupakan salah satu bentuk logaritma.
2.2 Reaksi Orde Satu
Reaksi dengan orde satu
adalah reaksi dimana laju bergantung pada konsentrasi reaktan yang dipangkatkan
dengan bilangan satu. Secara umum, reaksi dengan orde satu dapat diwakili oleh
persamaan reaksi berikut :
A →
Produk
Laju reaksi dapat dinyatakan dalam
persamaan : v = – ∆
[A]/∆ t
Laju reaksi juga dapat dinyatakan dalam
persamaan : v = k
[A]
Satuan k dapat diperoleh dari persamaan
: k
= v/[A] = M.s-1/M
= s-1 atau 1/s
Dengan menggabungkan kedua persamaan
laju reaksi : – ∆[A]/∆ t = k
[A]
Penyelesaian dengan kalkulus, akan
diperoleh persamaan berikut :
ln
{ [A]t / [A]0 } = – kt atau
ln [A]t = – kt +
ln [A]0
ln
= logaritma natural (logaritma dengan bilangan
pokok e)
[A]0 =
konsentrasi saat t = 0 (konsentrasi awal
sebelum reaksi)
[A]t = konsentrasi saat t = t (konsentrasi setelah
reaksi berlangsung selama t detik)
Grafik
yang menyatakan pengaruh perubahan konsentrasi terhadap laju reaksISuatu reaksi
dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu. Jika konsentrasi pereaksi itu
dilipat-tigakan maka laju reaksi akan menjadi 31 atau 3 kali lebih besar.
2.3
Reaksi Orde Dua
Reaksi
dengan orde dua adalah reaksi dimana laju bergantung pada konsentrasi satu
reaktan yang dipangkatkan dengan bilangan dua atau konsentrasi dua reaktan
berbeda yang masing-masing dipangkatkan dengan bilangan satu. Ada dua jenis
reaksi orde dua :
1. Reaksi
yang hanya melibatkan satu jenis reaktan
2A → produk
Jika konsentrasi awal
reaktan A = co dan konsentrasi A setelah t = c , maka - dc/dt
= k2c2 , hasil integrasinya :
Apabila
laju reaksi didasarkan pada kecepatan pembentukan produk, maka :
Hasil integrasinya :
Apabila
suatu reaksi berorde dua terhadap suatu pereaksi berarti laju reaksi itu
berubah secara kuadrat terhadap perubahan konsentrasinya. Apabila konsentrasi
zat A dinaikkan misalnya 2 kali, maka laju reaksi akan menjadi 22 atau 4 kali
lebih besar. Grafiknya digambarkan seperti gambar berikut.
Suatu
reaksi dikatakan mempunyai orde dua, apabila besarnya laju reaksi merupakan
pangkat dua dari peningkatan konsentrasi pereaksinya. Artinya, jika konsentrasi
pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksi akan meningkat sebesar (2)2
atau 4 kali semula. Apabila konsentrasi pereaksi dinaikkan 3 kali semula, maka
laju reaksi akan menjadi (3)2 atau 9 kali semula.
2. Reaksi yang melibatkan dua jenis reaktan
A + B → produk
Jenis
reaksi ini lebih banyak ditemukan dibanding jenis reaksi pertama. Ada dua jenis
reaktan yang terlibat, sehingga pers. laju reaksinya jika ditinjau sebagai
pengurangan konsentrasi reaktan adalah sbg :
-d[A]/dt = -d[B]/dt = k2 [A]
[B] atau
Ao, Bo = konsentrasi awal
A, B =
konsentrasi setelah saat t
Jika
konsentrasi awal A = a mol/l, B = bmol/l
dan x
mol/l sebagai perubahan
konsentrasi A & B setelah saat t,
maka :
dx/dt = k2
(a-x) (b-x)
integrasinya
pada t =0 dan x = o adalah :
2.4
Reaksi Orde Tiga
Ada
tiga macam reaksi berorde tiga, yaitu:
1. Reaksi tertmolekuler
A
+ B +
C → produk
pada
t=o a b
c nol
pada
t=t (a-x) (b-x)
(c-x) x
Biasanya,
dua reaktan konsentrasinya sama, misal a=b, sehingga :
pada
t=t (a-x) (a-x) (c-x), maka pers.laju reaksi :
dx/dt = k3
(a-x)2 (c-x)
Hasil
integrasinya adalah :
2. Reaksi
berorde tiga dengan dua jenis reaktan
2A
+ B → produk
Jika
t=0 a b nol
t=t
(a-2x) (b-x) x
maka
laju reaksi :
dx/dt = k3 (a-2x)2 (b-x)
Hasil
integrasinya adalah :
3.
Reaksi orde tiga yang sederhana
3A →
produk
Pada
t=0 a nol
Pada
t=t (a-x) x
Maka
pers.laju reaksi adalah :
dx/dt = k3 (a-x)3
Contoh
reaksi orde tiga :
reaksi
NO dengan gas O2, Cl2, Br2, H2 dll
Oksidasi
FeSO4 dalam air, I2 dengan Fe+3
Benzoil
klorida dan alkohol dalam eter.
LAMPIRAN
A. Objektif
1. Untuk
reaksi dengan orde nol, laju reaksinya tidak dipengaruhi oleh….
a. Tekanan
reaktan
b.
Konsentrasi
reaktan
c. Suhu
reaktan
d. Konsentrasi
produk
2. Reaksi
orde nol biasanya berupa reaksi……yang berlangsung pada permukaan logam atau reaksi
fotokimia yang terkatalis.
a. Homogen
b. Bolak-balik
c.
Heterogen
d. Searah
3. Dibawah
ini contoh reaksi berorde satu…..
a.
Peluruhan
radioaktif
b. Peluruhan
atom
c. Tegangan
permukaan
d. Adsorbsi
radioaktif
4. Besaran
yang penting dalam reaksi berorde satu adalah waktu paruh (t ½) dari suatu
reaksi yaitu……..
a. Waktu
yang dibutuhkan untuk melepaskan ½ dari kuantitas awal suatu produk
b. Waktu
yang dibutuhkan untuk melepaskan ½ dari kuantitas awal suatu reaktan
c.
Waktu
yang dibutuhkan untuk meluruhkan ½ dari kuantitas awal suatu reaktan
d. Waktu
yang dibutuhkan untuk meluruhkan ½ dari kuantitas awal suatu produk
5. Beberapa
aplikasi dari reaksi orde satu dibawah ini, kecuali……
a. Peluruhan
radioakif
b. Sangat
berguna di bidang geokimia
c. Menggambarkan
berapa banyak obat yang dilepas pada peredaran darah atau yang digunakan tubuh
d.
Metoda
tegangan gelembung maksimum
6. Hubungan
waktu paruh dengan konstanta laju reaksi, dibawah ini yang benar adalah…
a.
b.
c.
d.
7. Kurva
reaksi orde satu ditentukan oleh persamaan…..
a.
b.
c.
d.
8. Dibawah
ini jenis reaksi orde dua, yaitu…..
a. Reaksi
yang hanya melibatkan satu jenis reaktan
b. Reaksi
yang melibatkan dua macam reaktan
c. Reaksi
dimulai dengan jumlah reaktan yang sangat besar, sehingga pengurangan jumlahnya
dapat diabaikan
d.
a
dan b benar
9. Macam
reaksi berorde tiga dibawah ini, kecuali….
a.
Orde tiga tertmolekuler
b.
Reaksi dengan dua jenis reaktan
c.
Reaksi orde tiga yang paling sederhana
d. Reaksi yang hanya melibatkan satu jenis
reaktan
10. Contoh
reaksi orde tiga dibawah ini adalah, kecuali.….
a. reaksi
NO dengan gas O2, Cl2, Br2, H2
b. Oksidasi FeSO4 dalam air,
I2 dengan Fe+3
c. Benzoil klorida dan alkohol dalam
eter
d. Reaksi bimolekuler atau tertmolekuler
11. Banyak
reaksi bimolekuler atau tertmolekuler, tapi mempunyai orde reaksi satu. Reaksi
ini disebut…
a. Reaksi Pseudo Molekuler
b.
Reaksi Heterogen
c.
Reaksi Orde satu
d.
Reaksi orde tiga
12.
Reaksi
ini ber orde satu terhadap COS dan berorde nol terhadap H2O. Hal ini
terjadi karena…………..
a. Jumlah air yang sangat banyak,
sehingga tak berpengaruh terhadap kecepatan reaksi
b.
Jumlah air yang sangat sedikit, sehingga tak berpengaruh terhadap kecepatan
reaksi
c.
Jumlah air yang sangat banyak, sehingga
berpengaruh terhadap kecepatan reaksi
d.
Jumlah air yang sangat sedikit, sehingga
berpengaruh terhadap kecepatan reaksi
13.
Reaksi pseudomolekuler terjadi bila….
a.
Konsentrasi salah satu produk atau
lebih, tetap selama reaksi
b. Konsentrasi salah satu reaktan atau
lebih, tetap selama reaksi
c.
Konsentrasi salah satu produk atau
kurang, tetap selama reaksi
d.
Konsentrasi salah satu reaktan ataukurang,
tetap selama reaksi
14.
Contoh dari reaksi pseudomolekuler
adalah….
a.
reaksi esterifikasi anhidrida asam
dengan alkohol
b.
hidrolisis ester dengan katalis asam
c.
reaksi NO dengan gas O2, Cl2,
Br2, H2
d. a dan b benar
15. Apabila
laju reaksi didasarkan pada kecepatan pembentukan produk, maka hasil
integrasinya adalah….
a.
b.
c.
d.
16. Rumus untuk reaksi
berorde tiga dengan dua jenis reaktan adalah…
a.
b.
c
d.
17. Persamaan
laju reaksi untuk reaksi orde tiga yang sederhana….
a. dx/dt = k3 (a-x)3
b.
dx/dt = k3 (a-2x)2 (b-x)
c.
dx/dt = k3 (a-x)2 (c-x)
d.
dx/dt = k2 (a-x) (b-x)
18. Persamaan
laju reaksi untuk reaksi berorde tiga dengan dua jenis reaktan , adalah….
a.
dx/dt = k3 (a-x)3
b. dx/dt = k3
(a-2x)2 (b-x)
c.
dx/dt = k3 (a-x)2 (c-x)
d.
dx/dt = k2 (a-x) (b-x)
19. Persamaan
laju reaksi untuk reaksi tertmolekuler adalah….
a.
dx/dt = k3 (a-x)3
b.
dx/dt = k3 (a-2x)2 (b-x)
c. dx/dt = k3
(a-x)2 (c-x)
d.
dx/dt = k2 (a-x) (b-x)
20. Persamaan
laju reaksi untuk reaksi yang melibatkan dua jenis reaktan adalah….
a.
dx/dt = k3 (a-x)3
b.
dx/dt = k3 (a-2x)2 (b-x)
c. dx/dt = k2
(a-x) (b-x)
d.
dx/dt = k3 (a-x)2 (c-x)
21. Kurva reaksi orde nol berupa kurva konsentrasi
sebagai…….
a. fungsi waktu
b.
fungsi volume
c.
fungsi tekanan
d.
fungsi suhu
22. Kurva reaksi orde nol berupa kurva laju reaksi sebagai…..
a.
fungsi waktu fungsi konsentrasi reaksi
b.
fungsi suhu
c.
fungsi tekanan
d. fungsi konsentrasi reaksi
23.
Perubahan termal aceton pada suhu
6000C merupakan reaksi orde satu dengan waktu paruh 70 detik.
Hitunglah harga k…..
a. 8,7 x 10-3 / detik
b. 7,7 x 10-3 / detik
c.
9,9 x 10-3 / detik
d.
9,7 x 10-3 / detik
Jawab :
Untuk orde satu :
waktu paruh :
= / detik
24. Untuk
menghitung konstanta laju reaksi orde pertama dapat digunakan,,,,,,
a. fungsi waktu
b. waktu paruh
c. waktu konstan
d. waktu yang relatif cepat
25. Kurva dibawah ini adalah…
a.
Kurva orde dua
berdasarkan pengurangan konsentrasi reaktan
b. Kurva
orde dua berdasarkan pertambahan konsentrasi produk
c.
Kurva reaksi
orde nol berupa kurva konsentrasi sebagai fungsi waktu dan kurva laju reaksi
sebagai fungsi konsentrasi reaksi
d.
Kurva reaksi
orde satu berdasarkan pengurangan produk
26. Bilangan
pangkat pada laju reaksi disebut …
a. Pangkat
reaksi
b. Laju
reaksi
c. Orde
reaksi
d. Koefisien
reaksi
27. Orde reaksi menyatakan besarnya
pengaruh . . . terhadap laju reaksi.
a.
Konsentrasi
produk
b.
Konsentrasi reaktan
c.
Temperature
d.
Volume
28. Jika laju suatu reaksi berbanding
lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya satu pereaksi: Laju = k [A], maka
reaksi itu dikatakan sebagai reaksi orde pertama. Penguraian N2O5
merupakan suatu contoh reaksi . . .
a.
Orde
semu
b.
Orde
pertama
c.
Orde kedua
d.
Orde ketiga
29. Studi
tentang kecepatan / laju reaksi, perubahan konsentrasi reaktan (atau produk)
sebagai fungsi dari waktu dan kondisi-kondisi yang mempengaruhinya serta
meramalkan mekanisme reaksi dari reaksi kimia disebut….
a.
Kinetika fisika
b.
Kinetika
kimia
c.
Kinetika fasa
d.
Kinetika kesetimbangan
30. Diantara
persamaan berikut, manakah yang menyatakan hukum laju reaksi sebagai fungsi
dari spesi yang terlibat dalam reaksi?
a.
v = k [A][B]
b.
v = k [A]n
c.
v = k [A]m[B]
d.
v
= k [A]m [B]n
B. ESSAY
1.
Dalam suatu percobaan penentuan laju
reaksi P + Q ----> hasil diperoleh data:
No.
P (M) Q (M) Laju reaksi (M/s)
1
0,4
0,2 0,096
2.
0,3
0,15 0,0405
3.
0,2
0,2 0,048
4.
0,1
0,1 0,006
5
0,05
0,05 0,00075
Orde
reaksi berdasarkan data di atas adalah...
Pembahasan
Perhatikan bahwa konsentrasi P tidak ada yang sama sedangkan
konsentrasi Q ada yang sama sehingga orde P ditentukan terlebih dahulu. Untuk
mencari orde reaksi P (misalkan x), pilihlah dua data yang menunjukkan
konsentrasi Q yang sama yaitu data 1 dan 3 atau data 4 dan 5
(v1 / v3) = (P1
/ P3)x
(0,096
/ 0,048) = (0,40 / 0,20)x
2
= 2x atau x = 1
Untuk menentukan orde reaksi Q (misalkan y) pilihlah dua
data P yang mana saja. Data yang dipilih bebas asalkan bukan pada dua data Q
yang sama. Misalkan data nomor 3 dan 4
8
= 2 . (2)y ---> 4 = 2y sehingga y = 2
Orde
reaksi P = 1 dan orde reaksi Q = 2, jadi orde reaksi total = 1 + 2 = 3.
2.
Dalam suatu percobaan penentuan laju
reaksi P + Q ----> hasil diperoleh data:
No.
P (M) Q (M) Laju reaksi (M/s)
1
0,4
0,2 0,096
2.
0,3
0,15 0,0405
3.
0,2
0,2 0,048
4.
0,1
0,1 0,006
5
0,05
0,05 0,00075
Berdasarkan
data diatas, persamaan laju reaksi yang tepat adalah...
Pembahasan
Tentukan
terlebih dahulu orde reaksi P dan Q
Untuk mencari orde reaksi P (misalkan x), pilihlah dua data
yang menunjukkan konsentrasi Q yang sama yaitu data 1 dan 3 atau data 4 dan 5
(v1 / v3) = (P1
/ P3)x
(0,096
/ 0,048) = (0,40 / 0,20)x
2
= 2x atau x = 1
Untuk menentukan orde reaksi Q (misalkan y) pilihlah dua
data P yang mana saja. Data yang dipilih bebas asalkan bukan pada dua data Q
yang sama. Misalkan data nomor 3 dan 4
8
= 2 . (2)y ---> 4 = 2y sehingga y = 2
Orde
reaksi P = 1 dan orde reaksi Q = 2, sehingga persamaan laju reaksi v = k [P]
[Q]2
3.
Dalam suatu percobaan penentuan laju
reaksi P + Q ----> hasil diperoleh data:
No.
P (M) Q (M) Laju reaksi (M/s)
1
0,4
0,2 0,096
2.
0,3
0,15 0,0405
3.
0,2
0,2 0,048
4.
0,1
0,1 0,006
5
0,05
0,05 0,00075
Berdasarkan
data diatas, tetapan laju reaksi yang tepat adalah...
Pembahasan
Penentuan
nilai k dihitung dengan cara memasukkan salah satu data ke persamaan laju
reaksi:
v1 = k1 [P1]
[Q1]2
0,096
= k1
(0,40) (0,20)2 = k1 (0,016 M3)
k1 = (0,096 / 0,016) = 6 M-2s-1
Jadi
konstanta laju reaksi k = 6 M-2s-1
4. Data
percobaan laju reaksi diperoleh dari reaksi:
A + B → C
A + B → C
Tentukan
rumus laju reaksinya jika diketahui data persamaan laju reaksi sebagai berikut
Nomor Percobaan
|
[A] molar
|
[B] molar
|
Laju reaksi molar/detik
|
1
|
0,01
|
0,20
|
0,02
|
2
|
0,02
|
0,20
|
0,08
|
3
|
0,03
|
0,20
|
0,18
|
4
|
0,03
|
0,40
|
0,36
|
Pembahasan
Menentukan laju reaksi. Untuk
mA + nB → pC + qD
berlaku laju reaksi ν
Orde reaksi terhadap A, bandingkan ν2 terhadap ν1
Orde reaksi terhadap B, bandingkan ν4 terhadap ν3
Sehingga
V = k [A]x[B]y = k [A]2[B]1 = k [A]2[B]
5. Dari reaksi:
2 NO(g) + 2H2(g) → N2(g) + 2H2O(g)
Menentukan laju reaksi. Untuk
mA + nB → pC + qD
berlaku laju reaksi ν
Orde reaksi terhadap A, bandingkan ν2 terhadap ν1
Orde reaksi terhadap B, bandingkan ν4 terhadap ν3
Sehingga
V = k [A]x[B]y = k [A]2[B]1 = k [A]2[B]
5. Dari reaksi:
2 NO(g) + 2H2(g) → N2(g) + 2H2O(g)
Tentukan rumus laju reaksinya jika diketahui
data persamaan laju reaksi sebagai berikut
Nomor Percobaan
|
Konsentrasi (M)
|
Laju reaksi (M.det-1)
|
|
NO
|
H2
|
||
1
|
2 × 10−3
|
2 × 10−3
|
4 × 10−6
|
2
|
4 × 10−3
|
2 × 10−3
|
8 × 10−6
|
3
|
6 × 10−3
|
2 × 10−3
|
12 × 10−6
|
4
|
4 × 10−3
|
6 × 10−3
|
24 × 10−6
|
5
|
4 × 10−3
|
8 × 10−3
|
32 × 10−6
|
Pembahasan
Orde reaksi terhadap NO, bandingkan ν2 terhadap ν1
Orde reaksi terhadap H2, bandingkan ν5 terhadap ν2
Sehingga
V = k [NO]x[H2]y = k [NO]1[H2]1= k [NO][H2]
6. Laju reaksi dari suatu gas dinyatakan sebagai ν = k [A][B]. Tentukan perbandingan laju reaksinya dibandingkan terhadap laju reaksi mula-mula jika:
a) volum yang ditempati gas-gas diperkecil menjadi 1/2 volum semula
b) volum yang ditempati gas-gas diperkecil menjadi 1/4 volum semula
Pembahasan
a) volum yang ditempati gas-gas diperkecil menjadi 1/2 volum semula
Artinya, konsentrasi larutan menjadi 2 kali semula. Sehingga
b) volum yang ditempati gas-gas diperkecil menjadi 1/4 volum semula
Artinya, konsentrasi larutan menjadi 4 kali semula. Sehingga
Orde reaksi terhadap NO, bandingkan ν2 terhadap ν1
Orde reaksi terhadap H2, bandingkan ν5 terhadap ν2
Sehingga
V = k [NO]x[H2]y = k [NO]1[H2]1= k [NO][H2]
6. Laju reaksi dari suatu gas dinyatakan sebagai ν = k [A][B]. Tentukan perbandingan laju reaksinya dibandingkan terhadap laju reaksi mula-mula jika:
a) volum yang ditempati gas-gas diperkecil menjadi 1/2 volum semula
b) volum yang ditempati gas-gas diperkecil menjadi 1/4 volum semula
Pembahasan
a) volum yang ditempati gas-gas diperkecil menjadi 1/2 volum semula
Artinya, konsentrasi larutan menjadi 2 kali semula. Sehingga
b) volum yang ditempati gas-gas diperkecil menjadi 1/4 volum semula
Artinya, konsentrasi larutan menjadi 4 kali semula. Sehingga
7. Data hasil percobaan laju reaksi:
2NO (g) + 2H2 (g) → N2 (g) + 2H2 (g) + 2H2O (g)
Jika diketahui data laju reaksi seperti gambar dibawah ini berapakah orde reaksi dari persamaan laju reaksi tersebut
Pembahasan
Orde reaksi terhadap NO
Orde reaksi terhadap H2
Sehingga orde reaksi totalnya adalah = 2 + 1 = 3
2NO (g) + 2H2 (g) → N2 (g) + 2H2 (g) + 2H2O (g)
Jika diketahui data laju reaksi seperti gambar dibawah ini berapakah orde reaksi dari persamaan laju reaksi tersebut
Pembahasan
Orde reaksi terhadap NO
Orde reaksi terhadap H2
Sehingga orde reaksi totalnya adalah = 2 + 1 = 3
8. Suatu wadah berisi hidrogen
iodida dengan konsentrasi sebesar 0,040
M, Laju penguraian HI ditentukan sebesar
8,0 x 10-6 mol L-1 S-1. Berapakah laju
reaksi pada temperatur yang sama, bila konsentrasi HI dikurangi menjadi 0,010 M, diketahui orde reaksi sama dengan 2?
Pembahasan
Reaksi : 2HI → H2 + I2
Persamaan laju = k [HI] 2
Untuk laju pertama → 8,0 ×
10-6 mol L -1S-1 = k (0,04 M)2
Untuk laju kedua → laju 2
= k (0,010 M)2
Dari persamaan di atas diperoleh,
9. Bila diketahui data kinetik sebagai
berikut
Waktu (s)
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
Konsentrasi (M)
|
8,000
|
4,106
|
2,107
|
1,082
|
0,555
|
0,285
|
0,146
|
Uji apakah data waktu-konsentrasi
tersebut memenuhi orde satu ! Berapa konstanta kecepatan reaksinya?
Pembahasan
Asumsi bahwa data tersebut mengikuti
orde satu sehingga persamaan kecepatan reaksi mengikuti
Konstanta kecepatan reaksi sebesar
0.66715 det-1.
10. Suatu logam direaksikan dengan asam sesuai
reaksi berikut:
2Fe
(s) + 6H2SO4 (aq) → Fe2(SO4)3 (aq)
+ 6H2O (l) + 3SO2 (g)
AJO_QQ poker
ReplyDeletekami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
-bandar 66
-perang baccarat (new game )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
PROMO MENARIK
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856