Tuesday 10 July 2018

Kerajaan Singasari


 A.  Letak Geografis Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di daerah pegunungan di wilayah sekitar Malang, Jawa Timur .

B.  Silsilah Keluarga Kerajaan Singasari

Versi Nagarakretagama
Versi Pararaton
Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)
Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
Tohjaya (1249 - 1250)
Ranggawuni alias 


Ø Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa Singhasari, dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat perbedaan antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan raja-raja Singhasari.
Ø Kisah sukses raja-raja Tumapel versi Pararaton diwarnai pertumpahan darah yang dilatari balas dendam. Ken Arok mati dibunuh Anusapati (anak tirinya).Anusapati mati dibunuh Tohjaya (anak Ken Arok dari selir). Tohjaya mati akibat pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati). Hanya Ranggawuni yang digantikan Kertanagara (putranya) secara damai. Sementara itu versi Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja pengganti terhadap raja sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena Nagarakretagama adalah kitab pujian untuk Hayam Wuruk raja Majapahit. Peristiwa berdarah yang menimpa leluhur Hayam Wuruk tersebut dianggap sebagai aib.
Ø Di antara para raja di atas hanya Wisnuwardhana dan Kertanegara saja yang didapati menerbitkan prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka. Dalam Prasasti Mula Malurung (yang dikeluarkan Kertanagara atas perintah Wisnuwardhana) ternyata menyebut Tohjaya sebagai raja Kadiri, bukan raja Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita dalam Nagarakretagama. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Kertanagara tahun 1255 selaku raja bawahan di Kadiri. Dengan demikian, pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta tahun 1254 dapat diperdebatkan. Kemungkinannya adalah bahwa Kertanagara menjadi raja muda di Kadiri dahulu, baru pada tahun 1268 ia bertakhta di Singhasari. Diagram silsilah di samping ini adalah urutan penguasa dari Wangsa Rajasa, yang bersumber dari Pararaton.

C.  Bukti yang Menunjukkan Kerajaan Singasari Pernah Ada
a.   Berita Dalam Negeri
1.   Kitab Paraton.Kitab paraton berisi tentang raja-raja yang pernah berkuasa di singasari. Serta tentang perjalanan hidup Ken Arok sampai ia menjadi pendiri dan raja Singasari

2.   Kitab Negarakertagama.
Berisi tentang raja-raja disingasari dan majapahit. Kitab ini diketemukan di Puri Cakranegara di Pulau Lombok pada tahun 1894.

3.   Kitab Kidung Serat Jarot.
Berisi tentang  riwayat  Ken Arok

4.   Prasasti Mula Malurung.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanegara tahun 1255, menyebutkan kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Negarakertagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa.

5.   Prasasti Pakis Wetan.
Berisi tentang  Penobatan Kertanegara

6.   Prasasti Wurare.
Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yang isinya memperingati penobatan arca Mahasobhya di sebuah tempat bernama Wurare. Prasasti ditulis dalam bahasa sansekerta, dan bertarikh 1211 Saka atau 21 November 1289.

7.   Prasasti Manjusri.
Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yang dipahatkan pada bagian belakang Arca Manjusri, bertarikh 1343, pada awalnya ditempatkan di Candi Jago. Candi tersebut mula-mula didirikan atas perintahraja Kertanegara untuk menghormati ayahandanya, raja Wisnuwardhana yang mangkat pada tahun 1268

8.   Arca Prajnaparamita.
Arca Prajnaparamita dari Jawa kuno merupakan perwujudan Bodhisattwadewi (bodhisattwa wanita) Prajnaparamita. Arca ini diperkirakan berasal dari abad ke-13 M pada era kerajaan Singasari. Arca ini ditemukan di reruntuhan Cungkup Putri dekat Candi Singasari, Malang, Jawa Timur. Menurut kepercayaan setempat, arca ini adalah perwujudan Ken Dedes ratu pertama Singhasari.

9.   Arca dan Prasasti Amoghapasa
Arca Amoghapasa adalah patung batu pādukaAmoghapāśa sebagai salah satu perwujudan Lokeswara sebagaimana disebut pada Prasasti Padang Roco. Patung ini merupakan hadiah dari Kertanegara raja Singasari kepada Tribhuwanaraja raja Melayu di Dharmashraya pada tahun 1208 Saka atau 1286 Masehi. Pada bagian lapik (alas) arca ini terdapat tulisan yang disebut prasasti Padang Roco yang menjelaskan penghadiahan arca ini. Berita pengiriman arca Amoghapasa ini tertulis pada alas arca bertanggal 22 Agustus 1286. Sedangkan pada bagian belakang arca terdapat tulisan yang disebut dengan Prasasti Amoghapasa bertarikh1346 Masehi.

10.  Patung/Arca Joko Dolog
Patung tersebut dibuat untuk menghormati Kertanegara Putra Wisnu Wardhana sebagai raja Singosari pada masa itu. Beliau terkenal karena kebijaksanaannya, pengetahuannya yang luas dalam bidang hukum dan ketaatannya pada agama Budha serta cita-citanya yang ingin mempersatukan bangsa Indonesia. Legenda lain menyebutkan bahwa Kertanegara membangun patung untuk menghilangkan kutukan Mpu Bharadah yang dapat menggagalkan usahanya mempersatukan kerajaan - kerajaan yang terpisah - pisah pada saat itu.
  
11.   Candi Singasari
Candi Singhasari atau Candi Singasari atau Candi Singosari adalah candi Hindu-Budha peninggalan bersejarah kerajaan singasari yang berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur.

12.   Candi Kidal
Candi Kidal adalah salah satu candi warisan dari Kerajaan Singasari. Candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anuspati yang memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248). Kematian Anusapati dibunuh oleh Panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari, juga diyakini sebagai bagian dari kutukan Mpu Gandring


13. Candi Jago
Candi Jago berasal dari kata "Jajaghu", didirikan pada masa Kerajaan Singhasari pada abad ke-13. Berlokasi di Kecamatan Tumpang, Malang. Pada koordinat  8°0′20,81″LU112°45′50,82″BT. Candi ini tempat peribadatan Raja Kertanegara.

14. Candi Jawi
Candi Jawi adalah candi yang dibangun sekitar abad 13 dan terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen,Pasuruan, Jawa Timur. Candi Jawi merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari Raja  terakhir Singasari yaitu Kertanegara

15. Candi Sumber Awan.
Candi Sumberawan hanya berupa sebuah stupa, berlokasi di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singasari. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Singasari dan digunakan oleh umat budha pada masa itu.

b.   Berita Luar Negeri
Berita luar negeri yang menyebutkan tentang keberadaan Kerajaan Singasari yaitu Berita dari Cina yang berisi perintah Kaisar Kubilai Khan untuk menyerang Kerajaan Singasari

D.  Kehidupan Politik
1.   Ken Arok (1222-1227 M)
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M). Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.
   
2.   Anusapati (1227–1248 M)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjaya (putra Ken Arok dengan Ken Umang).
Tohjaya mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa (tempat kediamanan Tohjaya) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjaya menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.

3.   Tohjaya (1248 M)
Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjaya. Namun, Tohjaya memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjaya dan kemudian menduduki singgasana.

4.   Ranggawuni/Wisnuwardhana (1248–1268 M)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Pemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari.
          Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardana meninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.

5.   Kertanegara (1268-1292)
Pada masa pemerintahannya Singasari mencapai puncak kejayaannya. Upaya yang ditempuh oleh Kertanegara adalah sebagai berikut :
a.   Politik dalam Negeri
Mengadakan pergeseran pembantunya deperti mahapatih Raganata diganti oleh Aragani. Raganata diangkat menjadi Adhiyaksa di Tumampel. Berbuat baik kepada lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang yang bernama Ardharaja menjadi menantunya. Juga Raden Wijaya cucu dari Mahesa Cempaka sebagai menantunya. Kertanegara juga memperkuat angkatan perang baik darat maupun laut.
b.   Politik luar Negeri
Sebagai raja besar Kertanegara bercita-cita mempersatukan seluruh wilayah nusantara di bawah panji Singasari. Untuk memenuhi ambisinya Kertanegara menempuh cara-cara sebagai berikut
1)   Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu  (1275 dan 1286 M) untuk menguasai kerajaan Melayu serta melemahkan posisi Sriwijaya di selat Malaka
2)   Meguasai Bali (1284 M)
3)   Menguasai Jawa Barat (1289 M)
4)   Menguasai Pahang (Malaysa) dan Tanjung Pura (Kalimantan)

Walaupun Singasari memperkuat tentaranya, pasukan Cina-Mongol berhasil menerobos pertahanan Singasari dan mendarat di pulau Jawa. Di dalam negeri Kertanegara mendapat serangan dari raja Jayakatwang dari Kediri. Akibat serangan tersebut Kertanegara meninggal dan Kerajaan Singasari mengalami kemunduran.

E.  Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber yang secara jelas tetapi sangat memungkinkan bahwa ekonomi Singosari ditekankan pada kehidupan pertanian dan perdagangan serta pelayaran. Perkembangan tersebut sangat dimungkinkan karena Singosari merupakan daerah yang subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas dan Bengawan Solo sebagai sarana lalu lintas perdagangan dan pelayaran.

F.   Kehidupan Sosial
Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, berusaha meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah – daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada masa pemerintahan Anusapati, kehidupan kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian, karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya.

G.  Kehidupan Budaya
1.   Agama
Diangkat seorang Dharmadyaksa (kepala agama Buddha). Disamping itu ada pendeta Maha Brahmana yang mendampingi Raja, dengan pangkat Sangkhadharma. Sesuai dengan agama yang dianutnya, Kertanegara didharmakan sebagai Syiwa Buddha di candi Jawi, di Sagala bersama – sama dengan permaisurinya yang diwujudkan sebagai Wairocana Locana, dan sebagai Bairawa di candi Singasari. Terdapat prasasti pada lapik (alas) arca Joko Dolog yang ada di taman Simpang di Surabaya, yang menyebutkan bahwa Kertanegara dinobatkan sebagai Jina atau Dhyani Buddha yaitu sebagai Aksobya. Sedangkan arca Joko Dolog itu sendiri merupakan arca perwujudannya. Sebagai seorang Jina ia bergelar Jnanasiwabajra.
  
2.   Bukti Peninggalan
a.   Kitab Paraton.
b.   Kitab Negarakertagama.
c.   Kitab Kidung Serat jarot.
d.   Prasasti Mula Malurung.
e.   Prasasti Pakis Wetan.
f.     Prasasti Wurare.
g.   Prasasti Manjusri.
h.   Arca Prajnaparamita.
i.     Arca seperti patung Amoghapasa dan Joko Dolog yang merupakan perwujudan dari Kertanegara.
j.     Candi-candi seperti Candi Singasari, Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, dan Candi Sumber Awan.

H.  Pengaruh Kerajaan Singasari di Indonesia
Adakah pengaruhnya di Nusantara dan faktor-faktor kemunduran?
Pengaruh Kerajaan Singasari di Nusantara adalah dari segi kebudayaan yaitu berupa candi-candi penginggalan kerajaan Singasari yang sekarang menjadi warisan kebudayaan Indonesia. Kerajaan Singasari juga berpengaruh terhadap pengembangan agama Hindu-Buddha di Indonesia.

I.     Penyebab Kemunduran
Faktor-faktor kemunduran :
ü Penghianatan Ardaraja (cucu Kertajaya) yang mempunyai dendam terhadap Ken Arok.
ü Kerajaan Singasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam.
ü Pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.
ü Kertanegara terlalu percaya kepada lawan-lawan politiknya

LAPORAN HASIL DISKUSI SEJARAH
TENTANG
KERAJAAN SINGASARI
DISUSUN OLEH:
         -Christine Indah Sari
           -Dira Intan
             -Elma Anggrayni
-M. Yusuf Lubis 
-Najla Nailufar
-Rivaldo G. D. S
-Tivani Dwinisa
-Yuriza Fadila

No comments:

Post a Comment