A. Letak Geografis Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di daerah pegunungan di wilayah sekitar Malang, Jawa Timur .
B. Silsilah Keluarga Kerajaan Singasari
Versi Nagarakretagama
|
Versi Pararaton
|
|
Ø Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa
Singhasari, dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat perbedaan
antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan raja-raja Singhasari.
Ø Kisah sukses raja-raja Tumapel versi Pararaton diwarnai pertumpahan darah yang dilatari balas
dendam. Ken Arok mati
dibunuh Anusapati (anak
tirinya).Anusapati mati
dibunuh Tohjaya (anak Ken Arok dari selir). Tohjaya mati akibat
pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati). Hanya Ranggawuni yang
digantikan Kertanagara (putranya) secara damai. Sementara itu versi Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja
pengganti terhadap raja sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena Nagarakretagama adalah kitab pujian untuk Hayam Wuruk raja Majapahit.
Peristiwa berdarah yang menimpa leluhur Hayam Wuruk tersebut
dianggap sebagai aib.
Ø Di antara para raja di atas hanya Wisnuwardhana
dan Kertanegara saja yang didapati menerbitkan prasasti sebagai
bukti kesejarahan mereka. Dalam Prasasti Mula Malurung (yang
dikeluarkan Kertanagara atas perintah Wisnuwardhana) ternyata menyebut Tohjaya sebagai raja Kadiri, bukan raja Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita
dalam Nagarakretagama. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Kertanagara tahun 1255 selaku raja bawahan di Kadiri. Dengan demikian, pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta
tahun 1254 dapat
diperdebatkan. Kemungkinannya adalah bahwa Kertanagara menjadi raja
muda di Kadiri dahulu,
baru pada tahun 1268 ia
bertakhta di Singhasari. Diagram silsilah di samping ini adalah urutan penguasa
dari Wangsa Rajasa, yang bersumber dari Pararaton.
C. Bukti
yang Menunjukkan Kerajaan Singasari Pernah Ada
a. Berita
Dalam Negeri
1. Kitab
Paraton.Kitab
paraton berisi tentang raja-raja yang pernah berkuasa di singasari. Serta
tentang perjalanan hidup Ken Arok sampai ia menjadi pendiri dan raja Singasari
2. Kitab
Negarakertagama.
Berisi
tentang raja-raja disingasari dan majapahit. Kitab ini diketemukan di Puri
Cakranegara di Pulau Lombok pada tahun 1894.
3. Kitab Kidung Serat Jarot.
Berisi tentang riwayat
Ken
Arok
4. Prasasti Mula Malurung.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanegara tahun 1255,
menyebutkan kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa.
Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam
Negarakertagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja
sebagai Siwa.
5. Prasasti Pakis Wetan.
Berisi
tentang Penobatan Kertanegara
6. Prasasti Wurare.
Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yang isinya memperingati penobatan arca Mahasobhya di sebuah tempat bernama Wurare. Prasasti ditulis dalam bahasa
sansekerta, dan bertarikh 1211
Saka atau 21 November 1289.
7. Prasasti Manjusri.
Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yang dipahatkan
pada bagian belakang Arca Manjusri,
bertarikh 1343, pada awalnya ditempatkan di Candi Jago. Candi tersebut mula-mula didirikan atas
perintahraja Kertanegara untuk
menghormati ayahandanya, raja Wisnuwardhana yang mangkat pada tahun 1268
8. Arca Prajnaparamita.
Arca Prajnaparamita dari Jawa kuno merupakan perwujudan
Bodhisattwadewi (bodhisattwa wanita) Prajnaparamita. Arca ini diperkirakan
berasal dari abad ke-13 M pada era kerajaan Singasari. Arca ini ditemukan
di reruntuhan Cungkup Putri dekat Candi Singasari, Malang, Jawa Timur.
Menurut kepercayaan setempat, arca ini adalah perwujudan Ken Dedes ratu
pertama Singhasari.
9. Arca
dan Prasasti Amoghapasa
Arca Amoghapasa adalah patung batu
pādukaAmoghapāśa sebagai salah satu perwujudan Lokeswara sebagaimana disebut pada Prasasti
Padang Roco. Patung ini merupakan
hadiah dari Kertanegara raja Singasari kepada Tribhuwanaraja raja Melayu di Dharmashraya pada tahun 1208 Saka atau 1286 Masehi. Pada bagian
lapik (alas) arca ini terdapat tulisan yang disebut prasasti Padang Roco yang
menjelaskan penghadiahan arca ini. Berita pengiriman arca Amoghapasa ini
tertulis pada alas arca bertanggal 22 Agustus 1286. Sedangkan pada bagian
belakang arca terdapat tulisan yang disebut dengan Prasasti Amoghapasa bertarikh1346 Masehi.
10. Patung/Arca Joko Dolog
Patung tersebut dibuat untuk menghormati Kertanegara Putra
Wisnu Wardhana sebagai raja Singosari pada masa itu. Beliau terkenal karena
kebijaksanaannya, pengetahuannya yang luas dalam bidang hukum dan ketaatannya
pada agama Budha serta cita-citanya yang ingin mempersatukan bangsa Indonesia.
Legenda lain menyebutkan bahwa Kertanegara membangun patung untuk menghilangkan
kutukan Mpu Bharadah yang dapat menggagalkan usahanya mempersatukan kerajaan -
kerajaan yang terpisah - pisah pada saat itu.
11.
Candi
Singasari
Candi Singhasari atau Candi Singasari atau Candi
Singosari adalah candi Hindu-Budha peninggalan bersejarah kerajaan
singasari yang berlokasi
di Desa
Candirenggo, Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur.
12. Candi Kidal
Candi Kidal adalah salah satu candi warisan dari Kerajaan Singasari. Candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan atas
jasa besar Anuspati yang memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248). Kematian
Anusapati dibunuh oleh Panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari,
juga diyakini sebagai bagian dari kutukan Mpu Gandring
13. Candi Jago
Candi Jago berasal dari kata "Jajaghu",
didirikan pada masa Kerajaan Singhasari pada abad ke-13. Berlokasi di
Kecamatan Tumpang, Malang. Pada
koordinat 8°0′20,81″LU112°45′50,82″BT. Candi ini tempat peribadatan Raja Kertanegara.
14. Candi Jawi
Candi Jawi adalah candi yang dibangun sekitar abad
13 dan terletak di kaki Gunung
Welirang, tepatnya di Desa Candi
Wates, Kecamatan Prigen,Pasuruan,
Jawa Timur. Candi Jawi merupakan
tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari Raja terakhir Singasari yaitu
Kertanegara
15. Candi Sumber Awan.
Candi
Sumberawan hanya berupa sebuah stupa, berlokasi di Desa Toyomarto,
Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singasari. Candi ini merupakan
peninggalan Kerajaan Singasari dan digunakan oleh umat budha
pada masa itu.
b. Berita
Luar Negeri
Berita luar negeri yang menyebutkan tentang keberadaan
Kerajaan Singasari yaitu Berita dari Cina yang berisi perintah Kaisar Kubilai
Khan untuk menyerang Kerajaan Singasari
D. Kehidupan Politik
1. Ken Arok (1222-1227 M)
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus
juga menjadi Raja Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang
Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai
munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra
(Girindrawangsa). Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M).
Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri
Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.
2. Anusapati (1227–1248 M)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan
Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang
lama, Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut
dengan kesenangannya menyabung ayam. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya
terbongkar dan sampai juga ke Tohjaya (putra Ken Arok dengan Ken Umang).
Tohjaya mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung ayam
sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa (tempat kediamanan Tohjaya) untuk
mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan
ayamnya, secara tiba-tiba Tohjaya menyabut keris buatan Empu Gandring yang
dibawanya dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah
Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.
3. Tohjaya (1248 M)
Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan
Singasari dipegang oleh Tohjaya. Namun, Tohjaya memerintah Kerajaan Singasari
tidak lama sebab anak Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas
kematian ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya,
Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjaya dan kemudian menduduki singgasana.
4. Ranggawuni/Wisnuwardhana
(1248–1268 M)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248
M dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa
Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar
Narasinghamurti. Pemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran
rakyat Singasari.
Pada tahun 1254 M Wisnuwardana
mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda)
dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada
tahun 1268 Wisnuwardana meninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi
Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.
5. Kertanegara (1268-1292)
Pada masa pemerintahannya
Singasari mencapai puncak kejayaannya. Upaya yang ditempuh oleh Kertanegara
adalah sebagai berikut :
a. Politik dalam Negeri
Mengadakan
pergeseran pembantunya deperti mahapatih Raganata diganti oleh Aragani.
Raganata diangkat menjadi Adhiyaksa di Tumampel. Berbuat baik kepada lawan
politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang yang bernama Ardharaja menjadi
menantunya. Juga Raden Wijaya cucu dari Mahesa Cempaka sebagai menantunya.
Kertanegara juga memperkuat angkatan perang baik darat maupun laut.
b. Politik luar Negeri
Sebagai raja besar
Kertanegara bercita-cita mempersatukan seluruh wilayah nusantara di bawah panji
Singasari. Untuk memenuhi ambisinya Kertanegara menempuh cara-cara sebagai
berikut
1) Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu (1275 dan 1286 M) untuk menguasai kerajaan
Melayu serta melemahkan posisi Sriwijaya di selat Malaka
2) Meguasai Bali (1284 M)
3) Menguasai Jawa Barat (1289 M)
4) Menguasai Pahang (Malaysa) dan Tanjung Pura (Kalimantan)
Walaupun Singasari
memperkuat tentaranya, pasukan Cina-Mongol berhasil menerobos pertahanan
Singasari dan mendarat di pulau Jawa. Di dalam negeri Kertanegara mendapat
serangan dari raja Jayakatwang dari Kediri. Akibat serangan tersebut
Kertanegara meninggal dan Kerajaan Singasari mengalami kemunduran.
E. Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber
yang secara jelas tetapi sangat memungkinkan bahwa ekonomi Singosari ditekankan
pada kehidupan pertanian dan perdagangan serta pelayaran. Perkembangan tersebut
sangat dimungkinkan karena Singosari merupakan daerah yang subur dan dapat
memanfaatkan sungai Brantas dan Bengawan Solo sebagai sarana lalu lintas
perdagangan dan pelayaran.
F. Kehidupan Sosial
Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, berusaha
meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah – daerah yang bergabung
dengan Tumapel. Namun pada masa pemerintahan Anusapati, kehidupan kehidupan
sosial masyarakat kurang mendapat perhatian, karena ia larut dalam kegemarannya
menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai
diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan
masyarakatnya.
G. Kehidupan Budaya
1. Agama
Diangkat seorang Dharmadyaksa (kepala agama Buddha).
Disamping itu ada pendeta Maha Brahmana yang mendampingi Raja, dengan pangkat
Sangkhadharma. Sesuai dengan agama yang dianutnya, Kertanegara didharmakan
sebagai Syiwa Buddha di candi Jawi, di Sagala bersama – sama dengan
permaisurinya yang diwujudkan sebagai Wairocana Locana, dan sebagai Bairawa di
candi Singasari. Terdapat prasasti pada lapik (alas) arca Joko Dolog yang ada
di taman Simpang di Surabaya, yang menyebutkan bahwa Kertanegara dinobatkan
sebagai Jina atau Dhyani Buddha yaitu sebagai Aksobya. Sedangkan arca Joko
Dolog itu sendiri merupakan arca perwujudannya. Sebagai seorang Jina ia
bergelar Jnanasiwabajra.
2. Bukti
Peninggalan
a. Kitab Paraton.
b. Kitab Negarakertagama.
c. Kitab Kidung Serat jarot.
d. Prasasti Mula Malurung.
e. Prasasti Pakis Wetan.
f. Prasasti Wurare.
g. Prasasti Manjusri.
h. Arca Prajnaparamita.
i. Arca seperti patung Amoghapasa dan Joko Dolog yang
merupakan perwujudan dari Kertanegara.
j. Candi-candi seperti Candi Singasari, Candi Kidal, Candi
Jago, Candi Jawi, dan Candi Sumber Awan.
H. Pengaruh
Kerajaan Singasari di Indonesia
Adakah pengaruhnya di Nusantara dan faktor-faktor
kemunduran?
Pengaruh Kerajaan Singasari di Nusantara adalah dari segi
kebudayaan yaitu berupa candi-candi penginggalan kerajaan Singasari yang
sekarang menjadi warisan kebudayaan Indonesia. Kerajaan Singasari juga
berpengaruh terhadap pengembangan agama Hindu-Buddha di Indonesia.
I. Penyebab
Kemunduran
Faktor-faktor kemunduran :
ü Penghianatan Ardaraja (cucu Kertajaya) yang mempunyai
dendam terhadap Ken Arok.
ü Kerajaan Singasari yang sibuk mengirimkan angkatan
perangnya ke luar Jawa akhirnya
mengalami keropos di bagian dalam.
ü Pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri.
Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.
ü Kertanegara terlalu percaya kepada lawan-lawan politiknya
LAPORAN HASIL DISKUSI SEJARAH
TENTANG
KERAJAAN SINGASARI
DISUSUN
OLEH:
-Christine
Indah Sari
-Dira Intan
-Elma Anggrayni
-M. Yusuf Lubis
-Najla Nailufar
-Rivaldo G. D. S
-Tivani Dwinisa
-Yuriza Fadila
No comments:
Post a Comment