Tuesday 10 July 2018

makalah pemanasan global


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     LATAR BELAKANG
Akhir-akhir ini muncul berbagai pemberitaan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Peristiwa alam itu terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, air laut pasang yang menyebabkan banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai, curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan banjir, angin puting beliung yang merobohkan rumah-rumah warga, dan masih benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya yang menyebabkan sebagian besar warga merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah menyebutnya sebagai bencana nasional dan juga merupakan bencana internasional, karena peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga terjadi di mancanegara. Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai dampak dari adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dunia.
Atas dasar itulah dalam makalah ini penulis ingin mencoba mengungkap lebih jauhproses terjadinya pemanasan global, dampak, upaya penangannya dan lain-lain.

1. 2  RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
v Apakah gejala dari pemanasan global?
v Apa saja factor yang mempengaruhi pemanasan global?
v Apakah dampak dari pemansan global?
v Bagaimana cara mengatasi pemanasan global?

1. 3 TUJUAN
v Untuk mengetahui gejala dari pemanasan global
v Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi pemanasan global
v Untuk mengetahui dampak dari pemansan global
v Untuk mengetahui cara mengatasi pemanasan global




BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfir, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 + 0,180C (1,33 + 0,320F) selama ratusan terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa “Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke 20. Kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik termasuk semua akademik sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi masih terbanyak beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh Proyek IPCC meunjukan suhu permukaan global akan meningkat 1,1 hingga 6,40C (2,0 – 11,50F) antara tahun 2020 dan 2140.
Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengeani emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang. Serta model-model sensitifitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagaian besar penelitian terfokus pada periode sehingga tahun 2000. Pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari 1000 tahun. Walaupun tingkat emisi gas rumah kaca tidak stabil ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkitakan akan menyebabkan perubahan-perubahan lain, seperti naiknyapermukaan air laut, meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrim serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akiabat-akibat pemanasan global yang laina adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.
2. 2 GEJALA PEMANASAN GLOBAL
Ada beberapa fenomena alam yang dirasakan dalam kejadian-kejadian berikut, yang merupakan beberapa gejala pemanasan global :
A.    Kebakaran hutan besar-besaran
Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga terbakar ludes.  Kebakaran hutan meluluhlantahkan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga.  Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat.  Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga.  Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.
B.     Situs purbakala cepat rusak
Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam, banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua.
C.    Ketinggian gunung berkurang
Tanpa disadari banyak orang, Pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian.  Ini disebabkan melelehnya es di puncaknya.  Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya.  Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.
D.    Satelit bergerak lebih cepat
Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa.  Udara di bagian terluar atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumlah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi dan mendinginkan udara sekitarnya.  Makin banyak karbondioksida diatas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.
E.     Hanya yang terkuat yang bertahan
Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya makhluk hidup yang kuatlah yang bisa  bertahan hidup.  Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat di tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi.  Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementara mereka yang lebih tangkas bisa bertahan hidup.  Hal serupa berlaku bagi semua makhluk hidup termasuk manusia.
F.     Pelelehan besar-besaran
Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku.  Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.

G.    Keganjilan di daerah kutub
Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih ramai di daerah kutub.  Riset di sekitar sumber air yang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.
H.    Mekarnya tumbuhan di Kutub Utara
Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman dan hewan di dataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saat matahari terbenam pada biota Kutub Utara.  Tanaman disitu yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan mulai tumbuh.  Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.
I.       Habitat makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi
Ilmuwan menemukan beberapa hewan telah berpindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global
J.      Peningkatan kasus alergi
Di beberapa tempat kasus alergi dan asma mengalami peningkatan.  Tingginya level CO2 dan temperatur merupakan pemicunya

2.3     FAKTOR PEMANASAN GLOBAL
Berikut adalah factor-faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global atau yang lebih dikenal global warming.
A.    Efek Rumah kaca
http://streamindonesia.org/sites/default/files/GHG%20bhs.jpg
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
B.     Bocornya lapisan ozon
Sebelum energi matahari mencapai bumi,energi tersebut akan difilter terlebih dahulu oleh lapisan ozon yang ada di atmosfer.Tetapi hasil penelitian menunjukkan telah terjadinya penipisan lapisan ozon.Sudah bisa ditebak apa akibat yang terjadi jika lapisan ozon ini rusak,atau bahkan bolong.
Salah satu penyebab penipisan ozon ini adalah meningkatnya pemakaian Chloro Flouro Carbon (CFC).CFC dipakai dalam kehidupan sehari-hari pada lemari es,air conditioner,bahan pendorong pada penyembur,pembuat buih,dan sebagai bahan pelarut.
C.    Pelepasan Gas Metan / CH4
Hasil penelitian yang dilakukan baru baru ini di daerah Siberia , Arktik menunjukan berjuta-juta ton gas rumah kaca metan dilepaskan. Daratan beku itu mulai mencair dan karbon yang terkurung di dalamnya mulai bocor keluar dalam bentuk karbon dioksida dan metana, gas rumah kaca yang mudah terbakar dan 72 kali lebih kuat daripada CO2. Adapun konsentrasi gas metan di beberapa tempat mencapai hingga 100 kali diatas normal. Pelepasan gas metan setelahnya mencapai 0.5 megaton per tahun. Kemungkinan kenaikan gas metan di planet di pengaruhi oleh oleh dua faktor yakni pelepasan gas metan dari dasar laut dan terlepasnya gas metan dari tanah beku yang mencair.
D.    Variasi Matahari
Variasi matahri adalah pengaruh penyinaran matahari pada suatu tempat berbeda dengan tempat yang lain.Ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontribusi matahri dalam pemanasan global mungkin telah diabaikan.Dua ilmuwan dari Duke University mengemukakan bahwa matahari telah berkontribusi sekitar 45-50% terhadap rata rata suhu bumi dalam rentang periode tahun 1900 – 2000 , dan 25 – 35% rentang tahun 1980 – 2000.
E.     Penebangan Hutan
Dengan adanya pembabatan hutan di dunia yang tiap tahun mencapai 30 juta hektar, jelas turut meperparah keadaan .Hutan yang selama ini menjadi pelindung bagi berbagai jenis satwa dari ancaman pemanasan global seharusnya dapat membantu mengurangi pemanasan global .Tapi , dalam kenyataan di lapangan masalah tersebut sangat akut.Yakni hutan amazon, yang hamper 70% wilayahnya habis dibabati oleh manusia dalam rangka produksi hasil daging.Sedangkan di Indonesia itu sendiri, masalah pembabatan hutan tersebut disebabkan karena pembukaan lahan baru yang bertujuan membuka perkebunan, keinginan memperoleh penghasilan dari penjualan kayu atau hasil hutan yang jika dilakukan secara legal memerlukan baiya yang sangat tinggi.Hal tersebut dipengaruhi karena tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang masih sangat rendah.
F.     Gas Metana dari peternakan
Dari hasil penelitian di sebutkan bahwa total emisi gas rumah kaca negara Argentina 30% nya berasal dari hewan . Para peneliti menemukan bahwa sumber gas metan terbesar berasal dari sapi dan domba yang sengaja diternakan untuk diambil wol. Pada suatu perhitungan ditemukan bahwa metan memiliki kekuatan 72 kali lebih besar daripada CO2 selama lebih dari 20 tahun. Kenyatan ini sangat mengejutkan, karena pada dasarnya, jumlah ini melebihi dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Terlebih lagi sapi sapi tersebut melepaskan 800 hingga 1000 liter gas setiap hari.

G.    Gas metana dari pertanian
Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen, misalnya dipersawahan.
H.    Alih Fungsi Lahan dan Pembabatan Hutan
Sumber lain CO2 berasal dari alih fungsi lahan di mana ia bertanggung jawab sebesar 17.4%. Pohon dan tanaman menyerap karbon selagi mereka hidup. Ketika pohon atau tanaman membusuk atau dibakar, sebagian besar karbon yang mereka simpan dilepaskan kembali ke atmosfer. Pembabatan hutan juga melepaskan karbon yang tersimpan di dalam tanah. Bila hutan itu tidak segera direboisasi, tanah itu kemudian akan menyerap jauh lebih sedikit CO2.
I.       Transportasi
Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,1%. Sektor transportasi dapat dibagi menjadi transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Dari total sumbangan 13,1% itu, sumbangan terbesar berasal dari transportasi darat (79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%), transportasi laut (7%), dan terakhir kereta api (0,5%).
J.      Kerusakan hutan
Keberadaan hutan sebagai paru-paru dunia memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah pemanasan global. Hutan yang lebat dan subur bisa mengubah karbondoksida menjadi O2 yang merupakan bagian penting dari hidupnya suatu mahluk. Jadi tumbuhan memang sangat diperlukan. Tetapi dalam kondisi sekarang ini, sebagian besar hutan di dunia telah rusak dan telah digantikan oleh kota-kota dengan gedung yang megah.
K.    Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar fosil
Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke atmosfer. Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya, usaha penggunaan energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan. Tetapi, masih banyak dari kita yang enggan untuk  melakukan ini.
L.     Polusi Karbondioksida dari pembakaran bensin untuk transportasi
Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Sayangnya, semua peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.
M.  Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan
Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air minum kita.

2.4     DAMPAK PEMANASAN GOBAL
Pemanasan global dipelajari para ilmuwan dengan menggunakan model komputer dari temperatur, pola pesipitasi dan sirkulasi atmosfer.  Beberapa prakiraan dan yang sudah terjadi mengenai dampak pemanasan global yaitu :
A.    Iklim (cuaca) tidak stabil
Pemanasan global merupakan ancaman yang saat ini sudah berada di depan mata.  Curah hujan yang sudah tidak beraturan, dimana yang seharusnya musim kemarau akan tetapi hujan masih turun bahkan dalam intensitas yang cukup tinggi.  Musim kemarau dengan panas yang sangat menyengat.
Diperkirakan selama pemanasan global, belahan bumi bagian utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya, akibatnya gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.  Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.  Musim tanam akan lebih panjang di beberapa tempat.  Temperatur pada musim dingin dan malam hari pun akan cenderung meningkat.
B.     Peningkatan permukaan air laut
Perubahan tinggi rata-rata muka air laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.  Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan air laut.  Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air laut.  Perubahan tinggi muka air laut sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai.  Erosi dari tebing, pantai dan bukit pasir akan meningkat ketika tinggi lautan mencapai muara sungai.  Banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan.
C.    Suhu global meningkat
Di beberapa bagian bumi akan menghasilkan makanan lebih banyak apabila bumi mengalami kehangatan, tetapi tidak untuk beberapa tempat seperti Afrika dan Kanada.  Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika kumpulan salju musim dingin yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.  Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
D.    Gangguan ekdogis (hewan dan tumbuhan)
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia.  Hewan cenderung berimigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.  Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat, tetapi perpindahan akar terganggu juga karena pembangunan yang dilakukan oleh manusia.  Beberapa spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah, maka akan musnah.
E.        Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat atau bahkan panas, akan lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.  Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka.
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas dan kematian.  Temperatur yang panas menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.  Perubahan cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai, kebakaran) dan kematian akibat trauma.  Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti : diare, malnutrisi, difisiensi mikronutrien, trauma psikologis dan penyakit kulit.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air, seperti demam berdarah.  Selain lewat air, penyebaran penyakit juga lewat vektor, virus, bakteri dan plasmodium.
2.5     CARA MENGATASI PEMANASAN GOBAL
A.    Bidang Makanan dan Minuman
1)     Kurangi konsumsi daging
Bervegetarian adalah yang terbaik! Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian. Peternakan juga penyumbang 18% “jejak karbon” dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktiitas peternakan lainnya seperti metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual dari bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.



2)        Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar
Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.
3)     Beli produk local
Hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
4)  Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas
Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
5)  Beli dalam kemasan besar
Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.
6)  Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya
Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.
7)  Hindari fast food
Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.
8)  Bawa tas yang bisa dipakai ulang
Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.
9)  Gunakan gelas yang bisa dicuci
Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai ulang.
10)Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda
Akan sangat menghemat biaya transportasi dan BBM Anda.
11)Tanam pohon setiap ada kesempatan
Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.

B.     Di Rumah
1)     Turunkan suhu AC Anda
Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.
2)     Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC
Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa mematikan AC hingga keesokan harinya.
3)  Gunakan pemanas air tenaga surya
Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan tenaga surya).
4)  Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes
Selain menghemat energi dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan Anda.
5)  Gunakan lampu hemat energy
Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa.
6)  Maksimalkan pencahayaan dari alam
Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca di plafon, maksimalkan pencahayaan melalui jendela.


7)  Hindari posisi stand by pada elektronik Anda! 
Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (bukan dalam posisi stan by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
8)  Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut
Telepon genggam, pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera, dan lain-lain. Jika sudah penuh segera cabut.
9)  Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda
Untuk setiap menit Anda membuka pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke suhu yang diinginkan.
10)Jangan membeli bunga potong
Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan “jejak karbon” yang besar.
11)Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil
Ukuran potongan yang lebih kecil akan menggunakan energi lebih sedikit untuk memasaknya.
12)   Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak
Jika Anda memiliki keluarga kecil, tidaklah perlu setiap hari mencuci. Kumpulkanlah sampai kapasitas mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan juga mengurangi pencemaran akibat deterjen Anda.
13)Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan
Saat ini mungkin harganya memang lebih mahal. Tetapi bila Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anak cucu kita.
14)   Gunakan ulang perabotan rumah Anda
Jika Anda sudah bosan dengan perabotan Anda, Anda bisa melakukan obral di garasi rumah, berikan kepada orang lain. Atau bawa ke pengerajin untuk dimodifikasi sesuai keinginan Anda.


15)   Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda
Hal ini akan mengurangi produksi mainan-mainan yang hanya akan terus menghabiskan sumber daya bumi kita.
16)   Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol
Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.




No comments:

Post a Comment