BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Akhir-akhir
ini muncul berbagai pemberitaan melalui media massa, baik cetak maupun
elektronik tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Peristiwa alam itu
terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, air
laut pasang yang menyebabkan banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai,
curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan banjir, angin puting beliung yang
merobohkan rumah-rumah warga, dan masih benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya
yang menyebabkan sebagian besar warga merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah
menyebutnya sebagai bencana nasional dan juga merupakan bencana internasional,
karena peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga
terjadi di mancanegara. Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai
dampak dari adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dunia.
Atas dasar
itulah dalam makalah ini penulis ingin mencoba mengungkap lebih jauhproses
terjadinya pemanasan global, dampak, upaya penangannya dan lain-lain.
1. 2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah
ini adalah:
v Apakah gejala dari pemanasan global?
v Apa saja factor yang mempengaruhi
pemanasan global?
v Apakah dampak dari pemansan global?
v Bagaimana cara mengatasi pemanasan
global?
1. 3
TUJUAN
v Untuk mengetahui gejala dari
pemanasan global
v Untuk mengetahui factor yang
mempengaruhi pemanasan global
v Untuk mengetahui dampak dari
pemansan global
v Untuk mengetahui cara mengatasi
pemanasan global
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1
PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah suatu proses
meningkatnya suhu rata-rata atmosfir, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata
global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 + 0,180C
(1,33 + 0,320F) selama ratusan terakhir. Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa “Sebagian besar peningkatan
suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke 20. Kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh
setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik termasuk semua akademik sains nasional
dari negara-negara G8. Akan tetapi masih terbanyak beberapa ilmuwan yang tidak
setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim
yang dijadikan acuan oleh Proyek IPCC meunjukan suhu permukaan global akan
meningkat 1,1 hingga 6,40C (2,0 – 11,50F) antara tahun
2020 dan 2140.
Perbedaan angka perkiraan itu
disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengeani emisi gas-gas
rumah kaca pada masa mendatang. Serta model-model sensitifitas iklim yang
berbeda. Walaupun sebagaian besar penelitian terfokus pada periode sehingga
tahun 2000. Pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus
berlanjut selama lebih dari 1000 tahun. Walaupun tingkat emisi gas rumah kaca
tidak stabil ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global
diperkitakan akan menyebabkan perubahan-perubahan lain, seperti
naiknyapermukaan air laut, meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrim serta
perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akiabat-akibat pemanasan global yang
laina adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai
jenis hewan.
2. 2
GEJALA PEMANASAN GLOBAL
Ada beberapa fenomena alam yang dirasakan dalam
kejadian-kejadian berikut, yang merupakan beberapa gejala pemanasan global :
A.
Kebakaran hutan besar-besaran
Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di
Amerika Serikat juga terbakar ludes. Kebakaran hutan meluluhlantahkan
lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga. Ilmuwan mengaitkan
kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang
meleleh lebih cepat. Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh
lebih awal juga. Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah
terbakar.
B.
Situs purbakala cepat rusak
Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah
kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan
beberapa waktu silam, banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu
semua.
C.
Ketinggian gunung berkurang
Tanpa disadari banyak orang, Pegunungan Alpen
mengalami penyusutan ketinggian. Ini disebabkan melelehnya es di
puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong
permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh, bobot ini
terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.
D.
Satelit bergerak lebih cepat
Emisi karbon dioksida membuat planet lebih
cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa. Udara di bagian terluar
atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumlah karbondioksida yang bertambah, maka
molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan
energi dan mendinginkan udara sekitarnya. Makin banyak karbondioksida
diatas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit
bergerak lebih cepat.
E.
Hanya yang terkuat yang bertahan
Akibat musim yang kian tak menentu, maka
hanya makhluk hidup yang kuatlah yang bisa bertahan hidup.
Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat di tahun ini, maka migrasi sejumlah
hewan lebih cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan
makanan, sementara mereka yang lebih tangkas bisa bertahan hidup. Hal
serupa berlaku bagi semua makhluk hidup termasuk manusia.
F.
Pelelehan besar-besaran
Bukan hanya temperatur planet yang memicu
pelelehan gunung es, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini
membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga
menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan
raya, dan rumah-rumah imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi
seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.
G.
Keganjilan di daerah kutub
Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa
dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih ramai di
daerah kutub. Riset di sekitar sumber air yang hilang tersebut
memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.
H.
Mekarnya tumbuhan di Kutub Utara
Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem
pada tanaman dan hewan di dataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang
sama dengan saat matahari terbenam pada biota Kutub Utara. Tanaman disitu
yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan mulai tumbuh. Ilmuwan
menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah
sekitar dibanding dengan tanah di era purba.
I.
Habitat
makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi
Ilmuwan menemukan beberapa hewan telah
berpindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global
J.
Peningkatan
kasus alergi
Di beberapa tempat kasus alergi dan asma
mengalami peningkatan. Tingginya level CO2 dan temperatur
merupakan pemicunya
2.3
FAKTOR PEMANASAN GLOBAL
Berikut adalah factor-faktor yang menyebabkan terjadinya
pemanasan global atau yang lebih dikenal global warming.
A. Efek Rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek,
termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari
cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap
sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini
berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian
panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah
kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang
menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan
kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut
akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
B. Bocornya lapisan ozon
Sebelum energi matahari mencapai
bumi,energi tersebut akan difilter terlebih dahulu oleh lapisan ozon yang ada
di atmosfer.Tetapi hasil penelitian menunjukkan telah terjadinya penipisan
lapisan ozon.Sudah bisa ditebak apa akibat yang terjadi jika lapisan ozon ini
rusak,atau bahkan bolong.
Salah satu penyebab penipisan ozon
ini adalah meningkatnya pemakaian Chloro Flouro Carbon (CFC).CFC dipakai dalam
kehidupan sehari-hari pada lemari es,air conditioner,bahan pendorong pada
penyembur,pembuat buih,dan sebagai bahan pelarut.
C. Pelepasan Gas Metan / CH4
Hasil penelitian yang dilakukan baru
baru ini di daerah Siberia , Arktik menunjukan berjuta-juta ton gas rumah kaca
metan dilepaskan. Daratan beku itu mulai mencair dan karbon yang terkurung di
dalamnya mulai bocor keluar dalam bentuk karbon dioksida dan metana, gas rumah
kaca yang mudah terbakar dan 72 kali lebih kuat daripada CO2. Adapun konsentrasi gas metan di beberapa tempat
mencapai hingga 100 kali diatas normal. Pelepasan gas metan setelahnya mencapai
0.5 megaton per tahun. Kemungkinan kenaikan gas metan di planet di pengaruhi
oleh oleh dua faktor yakni pelepasan gas metan dari dasar laut dan terlepasnya
gas metan dari tanah beku yang mencair.
D. Variasi Matahari
Variasi matahri adalah pengaruh
penyinaran matahari pada suatu tempat berbeda dengan tempat yang lain.Ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa
kontribusi matahri dalam pemanasan global mungkin telah diabaikan.Dua ilmuwan dari Duke University
mengemukakan bahwa matahari telah berkontribusi sekitar 45-50% terhadap rata
rata suhu bumi dalam rentang periode tahun 1900 – 2000 , dan 25 – 35% rentang
tahun 1980 – 2000.
E. Penebangan Hutan
Dengan adanya pembabatan hutan di
dunia yang tiap tahun mencapai 30 juta hektar, jelas turut meperparah keadaan
.Hutan yang selama ini menjadi pelindung bagi berbagai jenis satwa dari ancaman
pemanasan global seharusnya dapat membantu mengurangi pemanasan global .Tapi ,
dalam kenyataan di lapangan masalah tersebut sangat akut.Yakni hutan amazon,
yang hamper 70% wilayahnya habis dibabati oleh manusia dalam rangka produksi
hasil daging.Sedangkan di Indonesia itu sendiri, masalah pembabatan hutan
tersebut disebabkan karena pembukaan lahan baru yang bertujuan membuka
perkebunan, keinginan memperoleh penghasilan dari penjualan kayu atau hasil
hutan yang jika dilakukan secara legal memerlukan baiya yang sangat tinggi.Hal tersebut dipengaruhi karena tingkat
kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang masih sangat rendah.
F. Gas Metana dari peternakan
Dari hasil penelitian di sebutkan
bahwa total emisi gas rumah kaca negara Argentina 30% nya berasal dari hewan .
Para peneliti menemukan bahwa sumber gas metan terbesar berasal dari sapi dan
domba yang sengaja diternakan untuk diambil wol. Pada suatu perhitungan
ditemukan bahwa metan memiliki kekuatan 72 kali lebih besar daripada CO2 selama lebih dari 20 tahun. Kenyatan ini
sangat mengejutkan, karena pada dasarnya, jumlah ini melebihi dari pembangkit
listrik tenaga batu bara. Terlebih lagi sapi sapi tersebut melepaskan 800
hingga 1000 liter gas setiap hari.
G. Gas metana dari pertanian
Gas metana menempati urutan kedua
setelah karbondioksida yang menjadi penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas
metana dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi
kekurangan oksigen, misalnya dipersawahan.
H. Alih Fungsi Lahan dan
Pembabatan Hutan
Sumber lain CO2 berasal dari alih fungsi lahan di mana ia
bertanggung jawab sebesar 17.4%. Pohon dan tanaman menyerap karbon selagi
mereka hidup. Ketika pohon atau tanaman membusuk atau dibakar, sebagian besar
karbon yang mereka simpan dilepaskan kembali ke atmosfer. Pembabatan hutan juga
melepaskan karbon yang tersimpan di dalam tanah. Bila hutan itu tidak segera
direboisasi, tanah itu kemudian akan menyerap jauh lebih sedikit CO2.
I. Transportasi
Sumbangan seluruh sektor
transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,1%. Sektor transportasi
dapat dibagi menjadi transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Dari
total sumbangan 13,1% itu, sumbangan terbesar berasal dari transportasi darat
(79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%), transportasi laut
(7%), dan terakhir kereta api (0,5%).
J. Kerusakan hutan
Keberadaan hutan sebagai paru-paru
dunia memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah pemanasan global. Hutan
yang lebat dan subur bisa mengubah karbondoksida menjadi O2 yang merupakan bagian penting dari hidupnya
suatu mahluk. Jadi tumbuhan memang sangat diperlukan. Tetapi dalam kondisi
sekarang ini, sebagian besar hutan di dunia telah rusak dan telah digantikan
oleh kota-kota dengan gedung yang megah.
K. Polusi Karbondioksida dari
pembangkit listrik bahan bakar fosil
Ketergantungan kita yang semakin
meningkat pada listrik dari pembangkit listrik bahan bakar fosil membuat
semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke atmosfer.
Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik
Amerika Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya,
usaha penggunaan energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan.
Tetapi, masih banyak dari kita yang enggan untuk melakukan ini.
L. Polusi Karbondioksida dari
pembakaran bensin untuk transportasi
Sumber polusi karbondioksida lainnya
berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh
adanya fakta bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya terus
meningkat seiring dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat.
Sayangnya, semua peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi
dampak.
M. Penggunaan pupuk kimia yang
berlebihan
Pada kurun waktu paruh terakhir abad
ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan
pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari
karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat
lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari
sumber-sumber air minum kita.
2.4
DAMPAK PEMANASAN GOBAL
Pemanasan global dipelajari para ilmuwan
dengan menggunakan model komputer dari temperatur, pola pesipitasi dan
sirkulasi atmosfer. Beberapa prakiraan dan yang sudah terjadi mengenai
dampak pemanasan global yaitu :
A.
Iklim (cuaca) tidak stabil
Pemanasan global merupakan ancaman yang saat
ini sudah berada di depan mata. Curah hujan yang sudah tidak beraturan,
dimana yang seharusnya musim kemarau akan tetapi hujan masih turun bahkan dalam
intensitas yang cukup tinggi. Musim kemarau dengan panas yang sangat
menyengat.
Diperkirakan selama pemanasan global, belahan
bumi bagian utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya, akibatnya
gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Pada pegunungan
di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan
lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa
tempat. Temperatur pada musim dingin dan malam hari pun akan cenderung
meningkat.
B.
Peningkatan permukaan air laut
Perubahan tinggi rata-rata muka air laut
diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Ketika
atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga
volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan air laut.
Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub terutama sekitar Greenland,
yang lebih memperbanyak volume air laut. Perubahan tinggi muka air laut
sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Erosi dari tebing, pantai
dan bukit pasir akan meningkat ketika tinggi lautan mencapai muara
sungai. Banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan.
C.
Suhu global meningkat
Di beberapa bagian bumi akan menghasilkan
makanan lebih banyak apabila bumi mengalami kehangatan, tetapi tidak untuk
beberapa tempat seperti Afrika dan Kanada. Daerah pertanian gurun yang
menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika
kumpulan salju musim dingin yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan
mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan
dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
D.
Gangguan ekdogis (hewan dan tumbuhan)
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang
sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah
dikuasai manusia. Hewan cenderung berimigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah
baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat, tetapi perpindahan akar
terganggu juga karena pembangunan yang dilakukan oleh manusia. Beberapa
spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah, maka akan musnah.
E.
Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat atau bahkan panas, akan
lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress
panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti
penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan
semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu
dingin bagi mereka.
Perubahan cuaca dan lautan dapat
mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas dan
kematian. Temperatur yang panas menyebabkan gagal panen sehingga akan
muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrim dan
peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat
menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir,
badai, kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam
biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian
dimana sering muncul penyakit, seperti : diare, malnutrisi, difisiensi
mikronutrien, trauma psikologis dan penyakit kulit.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak
pada penyebaran penyakit melalui air, seperti demam berdarah. Selain
lewat air, penyebaran penyakit juga lewat vektor, virus, bakteri dan
plasmodium.
2.5
CARA MENGATASI PEMANASAN GOBAL
A. Bidang Makanan dan
Minuman
1) Kurangi konsumsi daging
Bervegetarian adalah
yang terbaik! Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber
daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa
menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian. Peternakan juga
penyumbang 18% “jejak karbon” dunia, yang mana lebih besar dari sektor
transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya
gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktiitas peternakan lainnya
seperti metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang
300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan
spiritual dari bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.
2)
Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar
Menghindari makanan yang sudah diolah atau
dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi
yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.
3) Beli produk local
Hasil pertanian lokal sangat murah dan juga
sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan biaya
transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga
asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang
dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
4) Daur ulang aluminium, plastik,
dan kertas
Akan lebih baik lagi jika Anda bisa
menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium
setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
5) Beli dalam kemasan besar
Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber
daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk
berbagi saat membelinya.
6) Matikan oven Anda beberapa
menit sebelum waktunya
Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan
hilang.
7) Hindari fast food
Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di
dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.
8) Bawa tas yang bisa dipakai
ulang
Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan
demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan
ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi
pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik
mereka untuk menyelamatkan lingkungan.
9) Gunakan gelas yang bisa dicuci
Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang
selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan.
Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau
plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai ulang.
10)Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda
Akan sangat menghemat biaya transportasi dan BBM
Anda.
11)Tanam pohon setiap ada kesempatan
Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi
dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan
lain-lain. Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.
B.
Di Rumah
1)
Turunkan suhu AC Anda
Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC
pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari
ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang
menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras
untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan
listrik Anda.
2)
Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC
Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda.
Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC Anda
sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa
mematikan AC hingga keesokan harinya.
3)
Gunakan pemanas air tenaga surya
Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal
ini akan menghemat tagihan listrik Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang
jalan dengan tenaga surya).
4)
Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes
Selain menghemat energi dan air bersih, ini akan menghemat banyak
tagihan Anda.
5)
Gunakan lampu hemat energy
Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih
hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa.
6)
Maksimalkan pencahayaan dari alam
Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca di plafon,
maksimalkan pencahayaan melalui jendela.
7)
Hindari posisi stand by pada elektronik Anda!
Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan
(bukan dalam posisi stan by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar
biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol
on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
8)
Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut
Telepon genggam, pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera,
dan lain-lain. Jika sudah penuh segera cabut.
9)
Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda
Untuk setiap menit Anda membuka pintu lemari es.
Akan diperlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke suhu
yang diinginkan.
10)Jangan membeli bunga potong
Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias,
maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan
menghasilkan “jejak karbon” yang besar.
11)Potong makanan dalam ukuran
yang lebih kecil
Ukuran potongan yang lebih kecil akan
menggunakan energi lebih sedikit untuk memasaknya.
12)
Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak
Jika Anda memiliki keluarga kecil, tidaklah
perlu setiap hari mencuci. Kumpulkanlah sampai kapasitas mesin cuci Anda
terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan juga
mengurangi pencemaran akibat deterjen Anda.
13)Gunakan deterjen dan pembersih
ramah lingkungan
Saat ini mungkin harganya memang lebih mahal.
Tetapi bila Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anak cucu kita.
14)
Gunakan ulang perabotan rumah Anda
Jika Anda sudah bosan dengan perabotan Anda,
Anda bisa melakukan obral di garasi rumah, berikan kepada orang lain. Atau bawa
ke pengerajin untuk dimodifikasi sesuai keinginan Anda.
15)
Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda
Hal ini akan mengurangi produksi mainan-mainan
yang hanya akan terus menghabiskan sumber daya bumi kita.
16)
Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya,
jangan menggunakan aerosol
Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan
lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.
No comments:
Post a Comment